Pertanyaan
Assalamu alaikum wr wb, Mau tanya kalau di negara arab kan ada hukum bila mencuri di potong tanganya. Bila ada suami istri sudah menikah berzina di hukum di lempari batu sampai meninggal, lalu bagaimana dengan negara kita yang ndak ada hukum tersebut apa hanya dengan bertobat saja tidak usah menjalani hukuman tersebut Allah bisa mengampuni dosa-dosa tersebut
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Bismillahirrahmanirrahim..
Menerapkan hukum Allah Ta’ala, termasuk dalam perkara kejahatan pidana, adalah kewajiban. Sebab hukum Allah adalah yang terbaik bagi manusia.
Sebagaimana ayat:
أَفَحُكۡمَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ يَبۡغُونَۚ وَمَنۡ أَحۡسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكۡمٗا لِّقَوۡمٖ يُوقِنُونَ
“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?” (QS. Al-Ma’idah, Ayat 50)
Hanya saja, di negeri kita hal itu tidak bisa dilaksanakan. Sebab, hukum yang berlaku di sini bukan pidana Islam. Walau dalam hal-hal lain sudah mulai ada kemajuan agak mendekat sesuai dengan Islam.
Kenyataan ini, tidaklah membuat pelaku kejahatan yang tidak diterapkan hukum Islam itu lantas tidak terhapus dosanya. Sebab, dia dipaksa oleh sistem hukum yang berlaku di sini dan dia tidak bisa menghindarinya. Ini situasi yang menjadi tanggungjawab semua umat Islam, khususnya lagi para pejuang Islam baik da’i, muballigh, dan politisi muslim di parlemen untuk menyuarakan syariat Islam walau perlahan.
Jadi, Asalkan pelaku itu bertaubat nasuha, sungguh-sungguh, menyesali, dan bertekad tidak mengulangi, Insya Allah, Allah Ta’ala akan mengampuniNya.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلۡ يَٰعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ أَسۡرَفُواْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُواْ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar, Ayat 53)
Demikian. Wallahu A’lam
