Bagaimana Jika Aqiqah dengan Uang Tidak Halal?

Pertanyaan  

Assalamualaikum ustadz apabila dulu pernah mengaqiqahi anak tapi menggunakan uang tidak halal apa perlu diulang aqiqahnya? Atau seperti apa solusinya?

Jawaban
Ustadz Farid Nu'man Hasan, SS

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Bismillahirrahmanirrahim..

Aqiqah dengan uang haram, sama dengan qurban, haji, dengan uang haram, yaitu tetap sah menurut mayoritas ulama tetapi pelakunya berdosa dan tidak memiliki pahala. Ada pun Imam Ahmad bin Hambal mengatakan tidak sah.

Hal ini berdasarkan hadits:

ان الله طيب لا يقبل الا طيبا

Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali dari yang baik-baik. (HR. Muslim)

Imam Al Ghazali Rahimahullah berkata tentang org beribadah dgn harta haram:

…أو يبنى مدرسة أو مسجد أو رباطا بمال حرام و قصده الخير فهذا كله جهل و النية لا تؤثر فى إخراجه عن كونه ظلما و عدوانا و معصية

.. atau membangun sekolah, masjid, menggunakan harta yang haram dan maksudnya kebaikan. Maka semua ini adalah kebodohan, dan niat yang baik tidaklah berdampak pada mengeluarkannya dari lingkup zalim, pelanggaran, dan maksiat. (Ihya ‘Ulumuddin, jilid. 4, hal. 357)

Imam Al Qarafi Al Maliki menjelaskan:

الَّذِي يُصَلِّي فِي ثَوْبٍ مَغْصُوبٍ أَوْ يَتَوَضَّأُ بِمَاءٍ مَغْصُوبٍ، أَوْ يَحُجُّ بِمَالٍ حَرَامٍ. كُلُّ هَذِهِ الْمَسَائِلِ عِنْدَنَا سَوَاءٌ فِي الصِّحَّةِ خِلَافًا لِأَحْمَدَ

Orang yang shalat memakai baju curian, atau wudhu dengan air curian, atau haji dengan uang haram, maka semua ini keabsahannya sama menurut kami, berbeda dengan Imam Ahmad (yang mengatakan tidak sah)

(Al Furuq, jilid. 2, hal. 85)

Dalam Syaikh Abdullah Al Faqih menjelaskan:

أما أن ينفق المال الحرام في عمل يتقرب به إلى الله كالصدقة أو الأضحية أو العقيقة فلا أجر له على ذلك، فإن الله لا يقبل إلا ما كان من مال حلال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: … إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا.. رواه مسلم.
أما إجزاؤها عن العقيقة فهي مجزئة عند الجمهور.

Ada pun berinfaq dengan uang haram dalam aktivitas untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti sedekah, qurban, aqiqah, maka ini tidak mendapatkan pahala, karena Allah hanya menerima dari yang halal. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali dari yang baik-baik.” Sedangkan dari sisi keabsahan, maka itu sah menurut jumhur (mayoritas ulama).

(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah no. 147151)

Maka, silahkan mengulang aqiqahnya dengan harta yang halal, sebagai bentuk kehati-hatian.

Demikian. Wallahu A’lam

Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin Wa ‘Ala Aalihi Wa Shahbihi Wa Sallam