Bagaimana Jika Pernah Membentak Orangtua?

Pertanyaan  

Assalamualaykum ustadzah, bagaimana jika seorang anak yang dulunya suka membentak orangtuanya, terkadang cemberut dan tidak menuruti perkataan orangtuanya?

Jawaban
Ustadzah Husna Hidayati, MHI

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Setiap manusia hampir pasti pernah melakukan kesalahan di dalam hidupnya. Namun bagi seorang muslim Ketika melakukan perbuatan salah dan dosa, Islam mengajarkan untuk bertaubat dengan memohon ampun kepada Allah SWT. Taubat, harus diiringi dengan perasaan ikhlash, serius menyesali perbuatannya, serta bertekad kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Taubat adalah jalan untuk menghapus kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan. Sebesar apapun kesalahan manusia, tentu Allah akan mengampuni jika hamba-Nya tersebut bertaubat dengan sungguh-sungguh dan tidak mengulangi kesalahannya.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, artinya: “Tidaklah seseorang berbuat dosa lalu ia beranjak bersuci, melakukan shalat kemudian beristighfar meminta ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuninya.

Setiap muslim yang melakukan taubat dengan baik dan sungguh-sungguh, pasti dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Dan tentunya juga dengan meminta maaf pada orang yg pernah disakiti. Anjuran untuk melaksanakan taubat nasuha ini terkandung dalam salah satu surah Al-Qur’an, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. At-Tahrim ayat 8).

Ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia yang baik di hadapan Allah bukanlah mereka yang tidak pernah berbuat salah, namun mereka adalah orang yang segera bertaubat setelah melakukan kesalahan. Taubat itu harus memenuhi beberapa syarat yaitu ,

• Hendaklah seketika itu juga menghentikan kemaksiatan yang dilakukan.
• Menumbuhkan dalam hati rasa menyesal karena telah melakukan kemaksiatan.
• Bertekad kuat tidak akan Kembali mengulangi perbuatan maksiat / kesalahan tersebut untuk selama-lamanya.
• Semua hal yang mengakibatkan datangnya kesalahan, karena berupa perbuatan dosa jika dikerjakan, wajib ditinggalkan secara sekaligus dan tidak diulangi lagi.
• Bertekad bulat dan teguh untuk menjauhkan dan membersihkan diri dari semua kesalahan /dosa tersebut tanpa bimbang dan ragu.
• Seluruh prilakunya/aktivitasnya jangan dicampuri apapun yang dapat mengotori atau menjadi sebab yang dapat merusak taubatnya itu.

Kewajiban taubat nasuha juga merupakan perintah Allah SWT dalam beberapa firman-Nya,

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Allah Taala berfirman: “Dan bertaubatlah engkau semua kepada Allah, hai sekalian orang Mumin, supaya engkau semua memperoleh kebahagiaan.” (an – Nur : 31)

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian) (Hud : 3).

Semoga Allah memasukkan kita kedalam golongan orang-orang yang senantiasa bertaubat dari kesalahan yg diperbuat. Wallaahu alam.