Assalamualaikum Ustadzah mau tanya, ada orang minta nasehat bagaimana kalau suaminya gay, apa yang harus ia lakukan? 

Saya menjadwalkan hubungan suami istri, kadang tidak jadi karena istri sedang ibadah sunnah, apakah istri wajib minta izin suami saat ibadah sunnah?

Apakah boleh memasukkan anak ke pondok pesantren dengan alasan orang tua sibuk bekerja dan anak lebih banyak menonton tv atau bermain game?

Ibu tiri saya apakah mahram dengan suami saya? Terus bagaimana hukumnya jika kami semua tinggal serumah?

Sebagian orang salah memahami hadis ini dengan melakukan “amaliyah” yang menyenangkan saja dan tidak mengamalkan ibadah berikutnya.

Apakah ada yang salah dengan mindset seorang suami yang berfikir bahwa “lebih baik menggunakan/berhutang ke istri dari pada ke orang lain?

Apa hukumnya seorang suami yang rajin ibadah, tapi agak malas mencari nafkah keluarga sehingga istri harus ikut mencari nafkah?

Apa syarat untuk rujuk (nikah lagi) bagi pasangan suami isteri yang sudah cerai thalak 3? karena di masyarakat ada kasus sudah cerai tahu-tahu rujuk lagi.

Assalamualaikum ustadzah mohon solusinya, bagaimana caranya supaya suami istri tidak selalu berbeda pendapat?

Bagaimana hukumnya di masa pandemi ini banyak bapak-bapak yang menganggur/tidak bekerja lagi?