Maksud dari Al Qur’an Adalah ‘Syifaa’ dan ‘Yasyfiin’

Pertanyaan  

Bagaimana memahami dengan benar, Al Qur’an sebagai شفاء (qs Yunus : 57) dan Allah yang يشفين. (QS 26:80)

Adakah perbedaan makna mengobati dan menyembuhkan? Jazakumullah Khoiron🙏

Jawaban
Ustadzah Herlini Amran, MA.

Surat Yunus, ayat 57 Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57).
Allah swt menyebutkan dalam ayat ini bahwa al-Quran sebagai,
1. Mau’idzah (nasehat) dari Rab
2. Syifa’ (penyembuh) bagi penyakit hati
3. Huda (sumber petunjuk)
4. Rahmat bagi orang yang beriman

Ibnu Katsir mengatakan,

“وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ” أي: من الشُبَه والشكوك، وهو إزالة ما فيها من رجس ودَنَس

“Syifa bagi penyakit-penyakit dalam dada” artinya, penyakit syubhat, keraguan. Hatinya dibersihkan dari setiap najis dan kotoran.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/274).

Manusia terdiri dari jasad dan Ruh. sebagaimana tubuh (jasad), ruh manusia juga mengalami gangguan dari berbagai penyakit. Oleh karena itu ruh juga memerlukan perawatan dan pengobatan. Penyakit yang biasa terjadi pada ruh manusia seperti takabur, berbangga diri, bakhil, hasud dan riya. Bila penyakit ini menyerang jiwa manusia dan tidak segera diobati, maka ia bisa mengakibatkan kekufuran dan nifak, sehingga manusia bisa melenceng dari jalan petunjuk dan hidayat. Maka al-Quran sebagai Asy Syifa dengan berbagai peringatan dan janjinya dapat mencegah manusia dari melakukan berbagai perbuatan jahat dan dosa.
Sedangkan [asy-Syu’arâ/26:80] adalah ucapan Nabi Ibrâhîm Alaihissallam yang dinukil dalam al-Qur`ân:

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

“Dan apabila aku sakit Dialah Yang menyembuhkan”

Maksudnya, jika aku ditimpa suatu penyakit, maka tidak ada satu pun yang sanggup menyembuhkanku selain Allâh swt , dengan sebab-sebab yang telah ditetapkan-Nya dapat mendatangkan kesembuhan bagiku. Jadi kesembuhan itu berada ditangan Allah swt, Dialah pemberi kesembuhan yang sebenarnya.
Rasûlullâh saw telah mengajarkan doa memohon kesembuhan kepada umatnya :

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِى ، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Ya Allâh, Rabb (pencipta dan pelindung) semua manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau adalah asy-Syâfi (Yang Maha Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (lain) . HR. al-Bukhâri no. 5311 dan Muslim no. 2191.