Pertanyaan
Assalamualaikum ustadz, sebenarnya saat kita sholat tapi ada rasa takut untuk dilihat orang itu termasuk riya bukan? Karena saya sering tidak tenang jika sholat dikeramaian.
Wa’alaikumsalam wa Rahmatullah wa Barakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.
Riya adalah sebab dihapusnya amal seseorang, sebab itu termasuk syirik kecil.
Allah Ta’ala berfirman:
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”
(QS. Al Kahfi: 110)
Para ulama mengatakan tentang makna ayat ini: لا يرائي – – janganlah menjadi orang yang riya. (Sunan At Tirmidzi No. 1535)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili Rahimahullah berkata:
الإشراك في العبادة وهو الرياء: وهو أن يفعل العبد شيئا من العبادات التي أمر اللّه بفعلها له لغيره
Syirik dalam ibadah adalah riya’, yaitu seorang hamba yang melaksanakan peribadatan yang Allah ﷻ perintahkan kepadanya tapi dia tujukan untuk selainNya. (At Tafsir Al Munir, 5/72)
Dari Mu’adz bin Jabal Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ يَسِيرَ الرِّيَاءِ شِرْكٌ
Sesungguhnya riya tersembunyi itu syirik. (HR. Ibnu Majah No. 3989, dha’if. Lihat Dhaiful Jami’ No. 2029)
Sebaliknya tidak jadi beramal karena manusia, itu juga tidak dibenarkan.
Imam Al Fudhail bin ‘Iyadh berkata:
تَرْكُ الْعَمَلِ لِأَجْلِ النَّاسِ رِيَاءٌ وَالعَمَلُ لِأَجْلِهِمْ شِركٌ وَالْإِخْلَاصُ أَنْ يُعَافِيْكَ اللّٰهُ مِنْهُمَا
Meninggalkan amal karena manusia adalah riya, beramal karena mereka adalah syirik. Ikhlas adalah Allah selamatkan anda dari keduanya.
Maka, beramal-lah dengan sebaik mungkin. Luruskan hati, harapkan ridha Allah Ta’ala semata, jangan pikirkan perkataan manusia tentang amal yang akan atau sedang kita lakukan, yang membuat lahirnya was-was. Kecuali, jika ucapan mereka memang semakin membuat kita baik dan semangat beramal.
Demikian. Wallahu a’lam.