Air Suci Tercampur Najis, Apakah Otomatis Jadi Najis?

Pertanyaan  

Tadi kan saya naroh tisu ada madzinya ke pinggiran bak mandi, ternyata pinggirannya itu basah. Terus merembes ke madzinya. Apakah pinggiran itu jadi najis?. Saya takut banget, sedangkan bak mandinya kurang dari 2 kulah. Saya takut jadi najis semua

Jawaban
Ustadz Farid Nu'man, SS

Bismillahirrahmanirrahim..

Apa yg ditanyakan, istilah fiqihnya adalah air mutanajis, yaitu air suci yang kecampur najis. Jika sucinya dominan, dan najisnya sedikit serta tidak membawa perubahan apa pun maka tetap suci.

Syaikh Abdurrahman al Juzayri Rahimahullah mengatakan tentang air mutanajis:

اﻟﻤﺎء اﻟﻄﻬﻮﺭ اﻟﻜﺜﻴﺮ، ﻭﻫﻮ ﻻ ﻳﺘﻨﺠﺲ ﺑﻤﺨﺎﻟﻄﺘﻪ اﻟﻨﺠﺎﺳﺔ، ﺇﻻ ﺇﺫا ﺗﻐﻴﺮ ﺃﺣﺪ ﺃﻭﺻﺎﻓﻪ اﻟﺜﻼﺛﺔ، ﻣﻦ ﻟﻮﻥ ﺃﻭ ﻃﻌﻢ، ﺃﻭ ﺭاﺋﺤﺔ.

Yaitu air suci dengan jumlah yang banyak, tidaklah menjadi najis dengan bercampurnya najis ke dalamnya kecuali jika ada perubahan salah satu sifat dari tiga sifat air suci: yaitu perubahan pada warna, atau rasa, atau aroma.

(Al Fiqh ‘alal Madzahib al Arba’ah, 1/40)

Hal ini berdasarkan hadits berikut:

وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِنَّ اَلْمَاءَ طَهُورٌ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ

Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiallahu ‘Anhu dia berkata, Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya air itu suci, tidak ada sesuatu yang bisa menajiskannya.”

(HR. Abu Daud, At Tirmidzi, dan An Nasa’i, dan dishahihkan Imam Ahmad, Imam Yahya bin Ma’in, dll)

Hadits lainnya:

وَعَنْ أَبِي أُمَامَةَ اَلْبَاهِلِيِّ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ – صلى الله عليه وسلم – إِنَّ اَلْمَاءَ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ, إِلَّا مَا غَلَبَ عَلَى رِيحِهِ وَطَعْمِهِ, وَلَوْنِهِ – أَخْرَجَهُ اِبْنُ مَاجَهْ وَضَعَّفَهُ أَبُو حَاتِمٍ

Dari Abu Umamah Al Baahili Radhiallahu ‘Anhu, katanya: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

“Sesungguhnya air itu tidak ada sesuatu pun yang menajiskannya, kecuali yang bisa mengubah baunya, rasanya, dan warnanya.”

(HR. Ibnu Majah, dan didhaifkan oleh Imam Abu Hatim)

Imam ash Shan’ani Rahimahullah mengatakan:

قال ابن المنذر: قد أجمع العلماء: على أن الماء القليل والكثير إذا وقعت فيه نجاسة فغيرت له طعماً، أو لوناً، أو ريحاً فهو نجس، فالإجماع هو الدليل على نجاسة ما تغير أحد أوصافه

Berkata Ibnul Mundzir: “Para ulama telah ijma’ bahwa air yang sedikit dan banyak, jika terkena najis lalu berubah rasa, warna, dan aroma, maka dia menjadi najis.” Maka, ijma’ adalah merupakan dalil atas kenajisan sesuatu yang telah berubah salah satu sifat-sifatnya.”

(Subulus Salam, 1/19)

Jadi, jika kondisi air tersebut masih seperti semula, tanpa ada perubahan apa pun dari salah satu tiga sifat tersebut maka tetap suci. Tapi, Jika sudah ada yg berubah pada salah satunya maka itu najis.

Demikian. Wallahu a’lam.