Kecanduan Maksiat

Diterjemahkan Oleh: KH. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc

• Selalu memperturutkan hawa nafsu dan syahwat sangat berbahaya bagi manusia dan bisa menyebabkan kecanduan seperti kecanduan narkoba. Ini hasil kajian baru yang dilakukan .

• Dalam kajian baru yang dilakukan tahun 2012 M terbukti bahwa proses seseorang jatuh cinta hanya berlangsung dalam waktu 5 detik. Karena otak merespons sangat cepat terhadap wanita yang dilihat oleh seorang lelaki lalu di bagian tertentu dari otaknya bergerak aktif. Bagian inilah yang juga bergerak aktif saat melakukan hubungan seksual atau mengisap narkoba.

• Karena itu para ilmuwan menegaskan bahwa sering melihat wanita (bukan mahram) bisa mengaktifkan bagian otak ini secara berulang-ulang sehingga menyebabkan otak mengeluarkan sejumlah besar hormon yang disebut hormon kebahagiaan.

• Akibat berikutnya, terjadi berbagai interaksi di bagian otak ini yang kemudian menggerakkan seseorang untuk kecanduan melihat wanita, persis seperti seseorang kecanduan narkoba.

• Para ilmuwan mengatakan bahwa kecanduan melihat perempuan bisa menyebabkan rusaknya sel-sel otak, turunnya perfomansi seseorang, dan berkurangnya kemampuan intelektualnya.

• Dari sini kita mengetahui kenapa Islam melarang melihat wanita (bukan mahram) dan memperturutkan hawa nafsu, dengan memberikan surga sebagai imbalannya.

• Tetapi para ilmuwan mengusulkan solusi untuk terbebas dari kecanduan narkoba, rokok atau seks, yaitu dengan memberikan peringatan dan ancaman keras berupa berbagai hukuman atas kebiasaan buruk tersebut, dan menanamkan rasa percaya diri agar bisa mengendalikan hawa nafsu dan tidak memperturutkan syahwatnya.

• Subhanallah! Al-Quran telah menyampaikan peringatan keras ini 14 abad yang lalu untuk menjamin kehidupan yang tenang dan bahagia bagi kita. Firman Allah:

وَاَمَّا  مَنْ  خَافَ  مَقَامَ  رَبِّهٖ  وَنَهَى  النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰى

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya,” (QS. An-Nazi’at: 40)

فَاِنَّ  الْجَـنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰى

“maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Nazi’at: 41)

• Perhatikan urutannya ” خاف” kemudian ” نهي” kemudian datang hasil dan imbalannya yaitu surga.

•Firman Allah:

  وَلَا  تَتَّبِعِ  الْهَوٰى  فَيُضِلَّكَ  عَنْ  سَبِيْلِ اللّٰهِ   ۗ اِنَّ  الَّذِيْنَ  يَضِلُّوْنَ عَنْ  سَبِيْلِ  اللّٰهِ  لَهُمْ  عَذَابٌ  شَدِيْدٌ  بِۢمَا  نَسُوْا  يَوْمَ  الْحِسَابِ

“..dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.” (QS. Sad: 26)

* Karena itu orang yang menerapkan ajaran-ajaran al-Quran bisa hidup tenang, berbeda dengan orang atheis yang hidup galau dan tidak pernah mengenyam kebahagiaan hakiki.

• Mari kita mengendalikan syahwat, sadar dan beramal untuk kebahahiaan hidup sesudah kematian.