Pemenang Pilpres Ditentukan Oleh Usaha atau Sudah ada Ketentuan dari Allah?

Pertanyaan  

Assalamualaikum wr.wb

mau tanya ustadz Mhn jawaban nya. Skrg kan lagi masa menuju pilpres 2024, sbenernya pemenang pilpres nanti 2024 itu ditentukan dari seberapa kuat atau seberapa besar modal atau justru seberapa besar usaha perjuangan? Atau sudah ada ketentuan Allah SWT? Maksudnya mau sebagaimana besar usaha kita, doa kita atau perjuangan kita. Jika Allah tidak menghendaki maka tidak akan menang? Atau kata Allah ya tergantung kita mengusahakan nya? Misal masalah hal yang menyimpang dari anjuran agama seperti curang/ memanfaatkan kekuasaan. Kan Allah tidak menghendaki ya. Apa mereka yg curang akan dimenangkan oleh Allah? Mhn pencerahan nya ustadz. Biar saya bisa tenang. Terima kasih. Wasalam

Jawaban
KH. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc.

Waalaikumussalam wr.wb

Ketentuan siapa yang menang dalam pilpres 2024 M sudah ditentukan Allah sebelum Allah menciptakan bumi dan langit. Ketentuan tentang hal seperti ini dan semua urusan makhluk-Nya ditegaskan Allah di dalam firman-Nya:

مَاۤ  اَصَا بَ  مِنْ  مُّصِيْبَةٍ  فِى  الْاَ رْضِ  وَلَا  فِيْۤ  اَنْفُسِكُمْ  اِلَّا  فِيْ  كِتٰبٍ  مِّنْ  قَبْلِ  اَنْ  نَّبْـرَاَ هَا  ۗ اِنَّ  ذٰلِكَ  عَلَى  اللّٰهِ  يَسِيْرٌ

“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah” (QS. Al-Hadid: 22)

Kita harus mengimani hal ini. Tetapi ini tidak berarti kita hanya menunggu kemenangan dari Allah tanpa usaha. Allah memerintahkan usaha dan setelah kita berusaha maksimal baru kita serahkan semua keputusan kepada Allah. Dan ingat, Allah tidak akan memberikan kemenangan kepada orang yang tidak memperjuangkan kemenangan.

Sama dengan urusan rezki. Sekalipun urusan rezki sudah ditentukan Allah tetapi Allah memerintahkan kita bekerja. Orang yang tidak mau bekerja tidak akan mendapat rezki. Kalaupun mendapat rezki hanya dari menunggu belas kasihan orang lain.

Jadi, kita harus tetap berjuang untuk menjemput kemenangan yang kita inginkan. Firman Allah:

وَا لَّذِيْنَ  جَاهَدُوْا  فِيْنَا  لَنَهْدِيَنَّهُمْ  سُبُلَنَا    ۗ وَاِ نَّ  اللّٰهَ  لَمَعَ  الْمُحْسِنِيْنَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-‘Ankabut: 69)

Bila Allah memberi kemenangan jepada orang yang curang dan jahat, maka:
a-Bukan berarti Allah meridhainya.
b-Bisa jadi menjadi istidraj bagi orang curang dan jagat yang dimenangkan. Ini berarti kemenangannta tidak baik dan tidak verkah baginya bahkan bisa menjadi malapetakan di dunua dan akhirat.
c- Bisa menjadi ujian bagi irang-orang saleh supaya terus berjuang memperbaiki kondisi melalui dakwah lebih kuat lagi. Ketentuan Allah selalu baik bagi orang-orang beriman sekalipun mungkin kurang menyenangkan, bila kuta selalu melihatnya dengan pandangan yang diajarkan Allah.