Pertanyaan
Assalamualaikum ustadz jadi saya mempunyai teman non muslim, dia membahas mengenai tuhan yang dimaksudnya (nabi isa), saya menjawab “maaf kita punya tuhan yang berbeda” apakah dari perkataan saya ini merupakan syirik? Apakah perkataan saya ini seakan-akan membenarkan bahwa tuhan itu tidak satu? Sebenarnya saya khilaf terhadap perkataan yang saya lontarkan, seharusnya saya lebih teliti dengan menjawab “maaf kita berbeda kepercayaan” itu yang saya maksudkan.
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Konsekuensi dari kalimat syahadat adalah tidak membenarkan adanya “Tuhan-Tuhan” lain yang patut diibadahi kecuali hanya Allah Ta’ala. Allah Ta’ala menyebut orang kafir dengan sebutan orang zalim (QS. Al Baqarah: 254), sebab zalim itu memposisikan sesuatu bukan pada pada tempatnya. Dalam hal ini, orang kafir menuhankan yang bukan Tuhan, menyembah yang bukan seharusnya disembah.
Ucapan “Tuhanmu beda dengan Tuhanku” Jika tidak dibarengi keyakinan bahwa Tuhan dia benar-benar Tuhan, maka tidak apa-apa dan tidak ada konsekuensi apa pun, apalagi mengucapkannya karena tergelincirnya lisan atau lupa.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan (Tidak Sengaja).”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)
Yang tidak dibenarkan adalah jika ucapan tersebut dibarengi kesengajaan dan keyakinan Tuhan dia juga Tuhan, hanya saja kita tidak menyembahnya. Tentunya ini terlarang.
Demikian. WallahuA’lam