Pertanyaan
Assalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya izin bertanya ustadz kan surah at-Taubah tidak diawali dengan basmalah. Jadi apakah ketika kita ingin membacanya setelah ta’awudz kita langsung membaca ayatnya ustadz? Syukron ustadz
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Bismillah al hamdulillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah wa Ba’d:
Ya, saat kita membaca surah At Taubah (Al Bara’ah) hendaknya ta’awudz, lalu langsung baca ayat pertama tanpa membaca basmalah (Bismillahirrahmanirrahim). Ada pun selain surat At Taubah dianjurkan membaca basmalah saat diawal surat, demikianlah adabnya.
Imam an Nawawi Rahimahullah mengatakan:
وينبغي أن يحافظ على قراءة بسم الله الرحمن الرحيم في أول كل سورة سوى براءة فإن أكثر العلماء قالوا إنها آية حيث تكتب في المصحف
Sepatutnya membiasakan membaca “Bismillahirrahmanirrahim” di awal tiap surah Al Quran kecuali surah Al Bara’ah. Mayoritas ulama mengatakan bahwa basmalah adalah ayat yang tertulis dalam mushaf di setiap awal surah kecuali Al Bara’ah. (At Tibyan fi Adab Hamalatil Quran, Hal. 82)
Kenapa awal surah At Taubah tidak ada basmalah? Ada beberapa sebab menurut para ulama. Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menyebutkan dua alasan:
1. Karena para sahabat nabi tidak menuliskan basmalah pada awal surah At Taubah di mushaf induk, dan itulah yang diikuti Utsman Radhiallahu ‘Anhu saat pembukuan dimasanya.
2. At Taubah termasuk surat yang akhir-akhir turun kepada Rasulullah ﷺ di Madinah dan surat sebelumnya yaitu Al Anfal termasuk surat yang awal turun di Madinah, dan kisah keduanya mirip (yaitu tentang peperangan, sehingga dianggap satu kesatuan). Menurut Utsman Radhiallahu ‘Anhu, sampai Rasulullah ﷺ wafat belum ada keterangan darinya bahwa Basmalah termasuk darinya, oleh Utsman Radhiallahu ‘Anhu surah At Taubah masih bagian Al Anfal, maka keduanya digandengkan dan tanpa dipisahkan dengan basmalah. di antara keduanya. Ini diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi, sanadnya: hasan. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/101). Itulah kenapa tidak ada Basmalah yang fungsinya pembeda antar surat, di antara Al Anfal dengan At Taubah.
Sementara Imam Al Qurthubi Rahimahullah menulis ada lima pendapat:
1. Kebiasaan orang Arab Jahiliyah jika menulis pembatalan atas perjanjian maka mereka tidak menulis basmalah. Sedangkan surat At Taubah diawali tentang pemutusan perjanjian RasulNya atas pengkhianatan orang-orang Musyrikin Madinah. Lalu Rasulullah ﷺ mengutus Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu kepada kaum musyrikin menyampaikan membacakannya dan tidak disebutkan basmalah sesuai kebiasaan yang biasa terjadi dalam pemutusan perjanjian.
2. Sama seperti di no. 2 Ibnu Katsir di atas.
3. Diriwayatkan dari Utsman Radhiallahu ‘Anhu juga. Seperti yang dikatakan Imam Malik, pada riwayat Ibnu Wahab, Ibnul Qasim, dan Ibnu Abdil Hakim, bahwa ketika awal turun surah Al Quran maka turun pula basmalah bersamanya. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Ajlan bahwa telah sampai kepadanya surah At Taubah itu setara dengan Al Baqarah atau mendekatinya, sehingga tidak perlu lagi basmalah. Ini dikatakan. Said bin Jubeir mengatakan: “Al Bara’ah itu semisal dengan Al Baqarah”.
4. Kahrijah, Abu ‘Ishmah, dan lainnya mengatakan, bahwa terjadi perdebatan saat pembukuan di masa Utsman Radhiallahu ‘Anhu. Sebagian sahabat nabi mengatakan Al Anfal dan At Taubah itu satu kesatuan surah. Sebagian lain mengatakan itu dua surah terpisah. Akhirnya, surah itu dipisahkan untuk mengakomodasi pendapat itu surah yang berbeda, namun tanpa basmalah untuk mengakomodasi yang mengatakan keduanya satu kesatuan surat. Kedua pihak sama-sama ridha hal tersebut. Maka, telah tetap hujjah keduanya dalam penulisannya di mushaf.
5. Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma bertanya kepada Ali Radhiallahu ‘Anhu kenapa At Taubah tidak ada Basmalah, kata Ali Radhiallahu ‘Anhu: “Karena basmalah itu kalimat keamanan, sedangkan surat Al Bara’ah diturunkan dengan pedang bukan dengan keamanan.” Ibnul Mubarrad mengatakan: “Itulah kenapa kedua surat itu tidak disatukan, namun tanpa ditulis basmalah karena basmalah itu kasih sayang, sedangkan surat al Bara’ah (At Taubah) turun tentang kemurkaan.” Ini juga dikatakan Imam Sufyan bin ‘Uyainah.
Imam Al Qurthubi mengatakan, pendapat yang shahih bahwa basmalah tidak ditulis karena Jibril menurunkannya tanpa basmalah, seperti yang dikatakan Al Qusyairi. Riwayat dari Utsman Radhiallahu’ Anhu menunjukkan bahwa sampai wafatnya Rasulullah ﷺ Beliau tidak menjelaskan tentang basmalah itu sebagai bagian dari Al Bara’ah. (Tafsir Al Qurthubi, 5/86-87)
Demikian. Wallahu A’lam
Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam.