Pertanyaan
Assalamualaikum ustadzah, bolehkah saya meminta untuk wali saya menegur suami saya ustadzah? karena di awal pernikahan dia pernah berjanji untuk tidak menyimpan foto-foto wanita, tetapi diingkari. Dengan maksud agar beliau memiliki komitmen dalam apa yang telah pernah diucapkannya.
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
بسم الله الرحمن الرحيم
Manusia sifatnya pelupa dan kurang komitmen, inilah yang disebutkan Allah SWT dalam Surat Taha ayat 115. Jadi, ketika konflik terjadi sebab tidak komitmen, maka sebaiknya diselesaikan secara internal dulu dan tidak melibatkan pihak luar apalagi hanya sepihak karena yang dianjurkan dalam Islam adalah orang bijak yang mewakili pihak suami dan istri.
Dengan demikian saran kami;
1. Awali kita menunjukkan kasih sayang dan pelayanan yang terbaik untuk suami. Sering memeluk serta mencium penuh kasih sayang dan postif thinking mendukung penuh kegiatan dan interaksi sosialnya.
2. Sering mengobrol santai dan penuh kehangatan topik-topik sederhana yang disukai sehingga ada rasa kecocokan bukan selalu dicurigai dan sensitif disalahkan terus .
3. Ajak berkomunikasi dan bertanya seperti apa ketahanan rumah tangga yang diimpikannya, agar kita saling mengetahui sudut pandang. Termasuk menyimpan dokumentasi para wanita dalam hp tersebut, apakah memang ada unsur syahwat atau ada kepentingan lain. Dengan saling terbuka dan komunikasi akan ketemu titik solusinya.
Jika usaha internal tidak bisa, maka baru meminta bantuan dua pihak perwakilan suami dan istri yang bijak bukan saling menyalahkan.
Wallahu alam.
