Pertanyaan
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh, mohon pencerahannya ustadz, saya mengalami anjlok dalam usaha dan bisnis. Sekarang mengalami sedikit depresi, sudah 1 minggu ga semangat dalam usaha, bagaimana seharusnya saya? mohon nasihat dan motivasinya ustadz
Waalaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh,
Bismillahirrahmanirrahim..
Jika kita renungkan hakikat kehidupan, maka kita akan paham bahwa hidup adalah kumpulan dua sisi yang saling bertolak belakang. Susah dan senang, jahat dan baik, sukses dan gagal, maju dan mundur, muslim dan kafir, dan sebagainya. Terus seperti itu, sebab itu sunnatullah kehidupan.
Untuk tingkat individu atau kaum, Allah Ta’ala juga membuat periode sukses dan gagal, bangkit lalu Jaya juga mundur lalu terpuruk bahkan bubar.
Rasulullah dan para sahabatnya mengalami keduanya. Episode Badar yang jaya, dan masa Uhud yang menyesakkan dada.
Allah Ta’ala berfirman:
إِن يَمۡسَسۡكُمۡ قَرۡحٞ فَقَدۡ مَسَّ ٱلۡقَوۡمَ قَرۡحٞ مِّثۡلُهُۥۚ وَتِلۡكَ ٱلۡأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيۡنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمۡ شُهَدَآءَۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zhalim. (QS. Ali ‘Imran, Ayat 140)
Kemenangan dan kesuksesan itu agar kita bersyukur, bahwa semuanya dari Allah Ta’ala. Kekalahan dan kegagalan itu agar kita bersabar, bahwa semuanya itu juga dari Allah Ta’ala. Kadang Allah Ta’ala memberikan kemenangan yang berlapis-lapis, kadang kekalahan juga beruntutun.
Bagi orang beriman keduanya adalah sama, sama-sama untuk semakin dekat dengan Allah Ta’ala. Jika sukses kembalilah kepada Allah.. Ucapkanlah Alhamdulillah, hadza min fadhli rabbi… Jika gagal dan terpuruk, juga kembali kepada Allah dan ucapkanlah inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun..
Oleh karena itu, Rasulullah bersabda:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Permasalahan orang mu`min itu mengagumkan, sesungguhnya semua perihalnya baik dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mu`min, bila tertimpa kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu baik baginya, dan bila tertimpa musibah ia bersabar dan sabar itu baik baginya.” (HR. Muslim no. 2999)
Maka, tetaplah pandang kehidupan dengan optimisme, kerja positif, dan tawakkal kepada Allah Ta’ala. Sebab, di mata orang yang selalu berpikir positif, semua keadaan itu baik baginya walau dibalik sebuah musibah.
Demikian. Wallahu A’lam