Bagaimana Jika Tidak Dimaafkan Orang Lain?

Pertanyaan  

Assalamualaikum Ustadz, jika kita sudah minta maaf  tetapi tidak di maafkan, bagaimana ustadz?

Jawaban
Ustadz Farid Nu'man Hasan, SS

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Kewajiban orang yang bersalah kepada sesama manusia adalah minta maaf kepadanya setulus-tulusnya. Jika itu sudah dilakukan maka dia sudah menjalankan apa yang seharusnya dilakukan. Dia sudah benar.

Imam an Nawawi mengatakan:

قال العلماء: التوبة واجبة من كل ذنب, فإن كانت المعصية بين العبد وبين الله تعالى لا تتعلق بحق آدمي, فلها ثلاثة شروط:

أحدها: أن يقلع عن المعصية.

والثاني: أن يندم على فعلها.

والثالث: أن يعزم أن لا يعود إليها أبداً. فإن فقد أحد الثلاثة لم تصح توبته.

وإن كانت المعصية تتعلق بآدمي فشروطها أربعة: هذه الثلاثة, وأن يبرأ من حق صاحبها, فإن كانت مالاً أو نحوه رده إليه, وإن كانت حد قذف ونحوه مكنه منه أو طلب عفوه, وإن كانت غيبة استحله منها. ويجب أن يتوب من جميع الذنوب, فإن تاب من بعضها صحت توبته عند أهل الحق من ذلك الذنب, وبقي عليه الباقي

Para ulama mengatakan: taubat itu wajib pada setiap dosa. Jika maksiatnya adalah antara manusia dengan Allah Ta’ala, tidak kaitan dengan manusia lain, maka ada syarat taubat:

Pertama. Dia meninggalkan maksiatnya itu.

Kedua. Menyesali perbuatannya

Ketiga. Dia bertekad tidak mengulangi lagi selamanya. Jika satu saja luput dari tiga syarat ini maka tidak sah taubatnya.

Jika maksiatnya terkait kesalahan kepada sesama manusia, maka syaratnya empat; yaitu tiga yang di atas, dan membersihkan kesalahannya itu kepada saudaranya. Jika terkait harta atau semisalnya maka kembalikan kepadanya harta tersebut, kalau kesalahannya berupa “menuduh” maka minta maaf kepadanya, jika dosanya berupa ghibah maka minta dihalalkan kepadanya, dan wajib bertaubat dari semua dosa, jika dia bertaubat dari sebagian dosa maka taubatnya tetap sah menurut ahlul haq, dan dia tinggal menyempurnakan taubat yang sisanya. (Riyadhushshalihin, Hal. 33-34)

Hendaknya pihak yang benar memaafkannya, sebab ciri orang bertaqwa adalah wal ‘aafiina’ aninnaas (dan mereka memaafkan manusia).  Ada pun jika orang tersebut tidak mau memaafkan maka memang itu haknya, dan konflik mereka akan Allah Ta’ala adili seadil-adilnya diakhirat nanti.

Demikian. Wallahu a’lam.

Konsultasi Terkait