Pertanyaan
Bagaimana hukumnya seseorang yang berzina yang belum mendapatkan hukum sesuai syariat Islam. Di satu sisi dia ingin mendapatkan hukuman itu tapi di sisi lain khawatir/malu aibnya diketahui orang lain, termasuk suaminya. Dan bagaimana pula hukumnya menyembunyikan aib ini ke suaminya, bahwa sebelum menikah dengan suaminya yang sekarang, dia pernah berzina dengan laki-laki lain.
- Zina adalah dosa besar sehingga harus segera bertaubat agar terampuni dulu dosa kita.
Masalahnya Zina adalah dosa besar, dimana solusi taubat dan pertanggung jawaban atas kasus zina dalam islam bukan dengan pernikahan Tetapi dalam Alquran dan hadits Nabi pezina hukumannya adalah : dicambuk 100 x dan di asingkan 1 tahun bagi pezina yang belum menikah, tapi di rajam sampai mati bagi pezina yang sudah menikah.
Hanya saja karena di Indonesia tidak berlaku hukum rajam tetapi ancaman pidana dalam UU KUHP.
Jadi, kita harus benar-benar merasa bersalah dengan Allâh swt ketika hukum dunia tidak diberlakukan.
- Jadi, yang harus dilakukan adalah bertaubat terlebih dahulu agar Allah memaafkan kesalahan kita dan ridho dengan hidup kita.
Firman Allah QS 66 : 9
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةٗ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِي ٱللَّهُ ٱلنَّبِيَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥۖ نُورُهُمۡ يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَبِأَيۡمَٰنِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Dalam bertaubat ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan
Taubat
- Kesadaran sesungguhnya Tidak ada yang mengancam diri kita kecuali dosa dan kezaliman diri sendiri. Dosa dan aib ini bisa menjerumuskan kita pada kehinaan di dunia dan akhirat
- Kesadaran sesungguhnya kita di hormati orang lain bisa jadi karena Allah swt tutup aib kita. Jangan sampai murka nya Allah atas bertumpuknya kesalahan kita sehingga suatu saat Allah buka semua aib dan kesalahan kita selama ini.
- Kita boleh memikirkan dosa orang lain dlm rangka amar maruf nahi munkar tapi jangan sampai memikirkan dosa orang lain tapi lupa dgn dosa sendiri karena Yang paling membahayakan diri kita adalah dosa kita sendiri.
- Gemar bertaubat adalah karakter para anbiya dan orang-orang sholeh.
Cara bertaubat nasuha
- Saat bertaubat tidak sibuk dengan mencari kesalahan orang lain. Tapi fikirkanlah kesalahan diri sendiri.
- Taubat tidak hanya menyesal tapi hrs meyakini hanya Allah yang mengampuni
- Berhenti dari kemaksiatan tsb. Makin kuat hijrahnya maka makin kuat taubatnya .
- Berbuat kebaikan yg berhubungan dgn jariyah utk menghapus keburukan tsb. Makin sungguh berbuat baik misalnya dahsyat sedekah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)
Ibarat orang kebakaran jika sedekah sedikit maka dia hanya bawa air setetes utk memadamkan air.
Kita pelit aja Allah swt cukupkan, apalagi kalo kita sedekah pasti Allah swt akan lebih cukupkan..
Tentang bagaimana hukumnya kalau yang berzina itu menyembunyikan dosanya dari suaminya, kalau sebelum menikah dia pernah berzina dengan orang lain.
Jika Allah swt sudah tutup aib nya, sangatlah berat kita buka aib nya. Hanya saja tertutup aib ini bukan menjadi alasan selesai taubatnya. Khawatir nnt jika sampai ketahuan sulit terbayangkan bagaimana perasaan suami jika merasa dibohongi.
Untuk itulah perlu pertimbangan secara matang,
- Apakah Mau di bahas secara kekeluargaan. Bahwa Taubat pezina bukan sekedar istighfar tapi berat bisa di cambuk ataupun dirajam. Jadi kalo skrg gak ada hukuman tersebut maka silahkan dicari solusi secara kekeluargaan. Dan jika suami mengetahuinya apakah siap menerima apa adanya.
- Tidak diceritakan karena Tanggung jawab dia nanti langsung sama Allah.
Maka selama di tutup aib nya oleh Allah swt maka perlakuan istri dengan suami harus lebih berbakti secara optimal dan paling maximal.
Bisa jadi Bohong nya dia untuk menyelamatkan rumah tangga aja… Namun demikian istri tersebut tidak boleh merasa di zona aman dengan Allâh swt.
Makin banyak taubat, sedekah, shaum, qiyam sebagai wujud syukur ditutup aibnya di dunia, makin bakti dengan suami dan menjaga harta, keluarga dan martabat suami yang telah disakitinya .
Waalohu a’lam