Apakah Ucapan Orangtua yang Marah Bisa Terkabul?

Pertanyaan  

Saya mau bertanya. Apakah ucapan buruk ayah yang sedang marah kepada anaknya bisa terkabul? Ceritanya gini saya ada masalah terus saya nangis terus orang tua saya bilang kamu nangis kaya orang mau mati aja bikin sial. Ortu saya emang tempramen kalo apa apa ngomong kasar terus. Saya takut ustad ucapan buruknya terkabul. Bagaimana menurut ustad? Ortu saya emang kaya gitu orangnya suka marah-marah terus kasar, apakah itu terkabul ustad saya takut banget.

Jawaban
Ustadzah Nurhamidah, MA.

بسم الله الرحمن الرحيم

1. Islam mengajarkan akhlak dan etika, bahkan ketika berdoa kepada Allah swt. Misal dengan ketundukan hati yang bersih bahkan suara yang lirih. Qs 7 :205

وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-A’raf 7:205)

2. Jaminan terkabul nya doa bagi orang yang menjadi korban terzalimi bukan pelaku penzalim.
Rosulullah bersabda : jika mereka orang baik berhati hati lah mengambil harta mereka, karena doa yang terzalimi tidak ada hijab antara mereka dengan Allah swt ( HR Bukhari)

3. Perlu diwasapadai karena bisa jadi Setiap lisan akan menjadi doa jika dikehendaki Allah swt. Sebab turunnya nasib dan Rezki yang dijanjikan tergantung apa yang diucapkan.
Qs 51 : 22-23.
Allah azza wa jalla berfirman:

السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ.

“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.” (QS: Al-Dzariyat; 22-23)

Jadi, dalam hal ini perlu diperhatikan apakah kondisi ayah marah karena kezaliman kita atau bukan? Jika bukan karena kezaliman anak justru anak menjadi korban kezaliman maka manfaatkan momen mustajab tersebut untuk anak berdoa kepada Allah swt agar Allah swt membuka hati dan memberikan petunjuk kepada sang ayah.

Disinilah kekuatan doa, positif thinking kepada Allah swt menjadi modal dasar untuk menyelesaikan masalah kegalauan ini.

Waalohu a’lam