Apakah Shahih Hadist Keutamaan Qabliyah dan Ba’diyah

Pertanyaan  

Assalaamu ‘Alaikum warahmatullahi wabarkatuh, Afwan mau bertanya ustaz-ustazah.
1. Sahihkah hadisnya yg mengatakan “Barang siapa yg shalat Sunnah Qabliah duhur 4 rakaat dan ba’diahx 4 rakaat diharamkan tersentuh oleh api neraka.
2. Shahihkah hadisnya yg mengatakan shalat Qabliah ashar itu 4 rakaat, atau hanya Sunnah ghairu muakkad?

Jawaban
Ustadz Farid Nu'man, SS

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Bismillahirrahmanirrahim..

Tentang hadits yang ditanyakan, yaitu dari Ummu Habibah Radhiallahu ‘Anha, bahwa Nabi ﷺbersabda:

من صلى قبل الظهر أربعًا وبعدها أربعًا حرمه الله على النار

Barang siapa yang shalat sebelum zhuhur empat rakaat dan setelahnya empat rakaat, maka Allah haramkan baginya neraka.

(HR. At Tirmidzi no. 427, Ibnu Majah No. 1160, An Nasa’i No. 1814)

Hadits ini hasan menurut Imam at Tirmidzi dan Syaikh Syuaib al Arnauth mengatakan hasan.

Imam asy Syaukani mengatakan haditsnya tsabit (kuat/kokoh). (Ad Darari al Madhiyah, Hal. 95)

Sementara Syaikh Ahmad Syakir mengatakan shahih. Begitu pula Syaikh Al Albani dalam banyak kitabnya.

2. Adapun Empat rakaat sebelum ashar. Dalilnya adalah:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا

Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, dia berkata: Bersabda Rasulullah ﷺ : “Semoga Allah meramati seseorang yang shalat empat rakaat sebelum ashar. (HR. Abu Daud No. 1273, At Tirmidzi No. 430, katanya: hasan. Syaikh Al Albani juga menyatakan hasan. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 430)

Ini termasuk shalat ghairu muakkadah (tidak ditekankan), sebab kadang nabi melakukan kadang juga tidak, sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab fiqih. Namun demikian, Imam asy Syaukani Rahimahullah menjelaskan:

والأحاديث المذكورة تدل على استحباب أربع ركعات قبل العصر والدعاء منه صلى الله عليه وسلم بالرحمة لمن فعل ذلك والتـصريح بتحريم بدنه على النار مما يتنافس فيه المتنافسون )

Hadits ini menunjukkan bahwa empat rakaat sebelum Ashar itu sunnah, dan doa rahmat dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada orang yang melakukannya dan penjelasan haramnya neraka bagi badan orang tersebut menjadikannya termasuk hal yang pantas dikompetisikan oleh manusia. (Nailul Authar, 3/21)

Demikian. Wallahu a’lam.