Pertanyaan
saya kok kurang percaya sama bapak saya, setiap kali ada sesuatu saya tidak mengajak duduk bersama untuk memusyawarskan, seakan saya sudah tidak menghargai pendapat bapak saya.Saya memilih untuk diam dan keluar rumah, untuk menghindari pertengkaran.
Saya ingin pencerahan bagai mana sikap sebaiknya saya Sebagai anak, kadang saya sampai pinjam lidah untuk mengingatkan sesuatu pada bapak.
Assalamu alaikum wr wb
Dalam kasus di atas Anda tidak menyebutkan apa yang menjadi alasan Anda berbuat semacam itu kepada bapak Anda. Barangkali Anda pernah dilukai atau disakiti oleh beliau sehingga muncul reaksi semacam itu.
Hanya saja, betapapun bapak Anda melakukan perbuatan yang menyakitkan (berandai2), Anda tetap harus bersikap baik dan hormat. Allah befirman:
“jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” QS Luqman: 15]
Dengan kata lain, Anda harus tetap bersabar dan menunjukkan sikap yang baik. Serta berusaha untuk tidak membuatnya marah. Selain itu hendaknya Anda berdoa dan berusaha agar beliau mendapat taufik-Nya. Juga menuntun dan memberikan bimbingan agama. Itulah hadiah terbaik seorang anak kepada orang tuanya.
Dalam hal ini bagaimanapun ayah telah banyak berkorban dan berjasa, khususnya dia yang menjadi sebab keberadaan kita di dunia. Jangan sampai sesudah sukses, kita sebagai anak menjadi lupa diri dan berlagak seolah tak membutuhkannya. Allah befirman,
“Rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al-Isra:24]
Mengikutkan bapak dalam musyawarah atau tidak, itu semua hanyalah opsi. Yang penting harus dilakukan dan disampaikan dg cara bijak yang tidak membuatnya tersakiti. Yakinlah bahwa ridha mereka akan mendatangkan banyak kebaikan baik di dunia maupun akhirat kita.
Kalau dulu mereka bersabar dg sikap kita di saat kita masih kecil, sekarang kita harus bersabar dengan sikapnya. Insya Allah pintu sorga terbuka.
Wallahu a’lam