Luruskah Aqidah Thariqah Naqsabandiyah?

Pertanyaan  

Assalamualaikum wr.wb

Di beberapa kota muncul pesantren2 tahfidz bernama pesantren Ismailiyah yg bekerja sama dng penganut tarekat naqsabandiyah dari Turki.
Gedung dan sarana milik muslim indonesia tapi pengajar, kurikulum, manajemen dikelola orang-orang dari Turki.
Orang-orang Indonesia yang diajak untuk berafiliasi dengan menyediakan gedung dan sarana tidak diberitahu bahwa mereka dari kelompok tarekat naqsabandiyah.

Pertanyaan saya :
1. Apakah tarekat naqsabandiyah aqidahnya lurus ?
2. Apakah ilmu agama yang juga diajarkan di pesantren tersebut kategorinya lurus / shahih ?

Jawaban
Ustadz Farid Nu'man Hasan, SS., M.Sos

Waalaikumussalam wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim..

Naqasyabandiyah adalah tarekat tasawuf yang paling terkenal saat ini di Dunia Islam. Pengikutnya menyebar seantero dunia Islam mulai dari tempat kelahirannya di Bukhara, menyebar ke semua Asia Tengah, India, Turki, Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tenggara, Pakistan, dan Amerika. Kemunculannya sudah ada sejak akhir abad 15 Masehi.

Sederetan tokoh Islam berafiliasi kepada tarekat ini seperti Bahaudin Naqasyabandi sebagai pendiri, Ahmad Sirhindi, Khalid al Baghdadi (ahli hadits), Ismail al Khalidi asy Syirwani (ahli hadits), Abdul Ghani an Nabulsi (ahli hadits), Abdul Qadir al Jazairi, Ahmad Khathib al Minangkabawi, Yusuf al Makasari, Zahid al Kautsari (ahli hadits), Yusuf An Nabhani (ahli hadits), dan lainnya.

Secara fiqih mereka tidak mengkhususkan fiqih mazhab tertentu bagu anggotanya tapi membebaskan mengikuti fiqih yang dianut di daerah masing-masing walau awalnya Naqasyabandiyah lahir di daerah yang fiqihnya bermazhab Hanafi. Begitu pula secara aqidah, mereka mengikuti salah satu di antara dua pemikiran aqidah Ahlussunah wal Jamaah yaitu Asy’ariyah dan Maturidiyah, tergantung daerah masing-masing tempat anggotanya tinggal.

Kritikan dari sebagian kalangan kepada Naqayabandiyah adalah dalam hal praktek ibadah -kritik ini juga dialami oleh tarekat lainnya- yang dianggap membuat-buat sendiri sehingga mengandung bid’ah, baik dalam hal amalan dzikir, berlebihan dalam ketaatan kepada mursyid, meyakini adanya maqam spritual yang bertingkat-tingkat bagi anggotanya sehingga mereka berlomba-lomba mencapai itu dan menjadikannya sebagai sebab kesombongan. Namun demikian mereka memiliki alasan dan dalil untuk meyakini dan melakukannya, dan menganggap penyimpangan yang dituduhkan tidaklah benar dan jikalau pun ada itu adalah kesalahan yang sifatnya individual dan oknum saja.

Maka, sebaiknya diawasi saja apa yang diajarkan pada tempat pendidikan atau yayasan tersebut, jika ada hal yang dianggap dan terbukti bertentangan dengan aqidah dan ibadah yang shahih maka tinggalkan.

Demikian. Wallahu A’lam

 

Foto oleh IJA MEDIA GROUP: https://www.pexels.com/id-id/foto/doa-bersama-di-luar-stadion-29105216/

Konsultasi Terkait

MENJAGA AKIDAH MASYARAKAT AWAM

MENJAGA AKIDAH MASYARAKAT AWAM oleh (KH DR Surahman Hidayat MA) SCC Pusat No Seri: 180/12/2023   إنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفرهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنُعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللّه فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِل فَلاَ هَادِي لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إلاّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدا … Continued

Selengkapnya