Nasihat untuk Putra yang Sifatnya Belum Stabil

Pertanyaan  

Assalamu’alaikum ustadzah saya memiliki putra yang sifatnya belum stabil, belum juga mandiri di usianya dan ibadah sholatnya tidak teratur, nasihat apa yang bisa disampaikan untuk putra saya ini ustadzah?

Jawaban
Ustadzah Husna Hidayati, M.HI

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Semakin bertambahnya usia anak, maka kemungkinan semakin sulit juga dirinya untuk diatur. Anak merasa sudah semakin besar, semakin dewasa, sehingga dapat mengatur dan mengendalikan dirinya sendiri, tidak mau diatur dan diarahkan oleh orang lain. Hal ini tentunya dapat menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua untuk menghadapinya. Apalagi anak yang kita hadapi secara usia sudah memasuki masa dewasa. Jangan pernah merasa bosan untuk senantiasa membimbing dan mengarahkan anak-anak kita sekalipun mereka sudah memasuki masa usia dewasa.

Nasihat dan peringatan yang baik harus terus dilakukan karena Islam tidak mengenal batasan waktu atau usia dalam memberikan arahan dan nasehat. Dan sebaik-baik nasehat adalah Al-Qur’an. Ibu dapat mulai mencoba dengan memberikan qudwah hasanah dalam berbagai hal. Melatih dan memberikan kepercayaan penuh pada anak untuk membiasakan tanggung jawab terhadap berbagai hal dalam keseharian.

Bagi orang dewasa, ajaklah berdiskusi dan bertukar fikiran misalnya tentang tema-tema tanggung jawab dalam kehidupan, tanggung jawab sebagai seorang muslim, dan lain lain untuk menumbuhkan kesadarannya. Karena pada umumnya orang dewasa tidak suka didikte, didoktrin atau diperintah. Mudah-mudahan dengan seringnya menjalin komunikasi dan berdiskusi, Allah SW akan bukakan pintu hati ananda untuk perlahan memperbaiki sikapnya menjadi lebih bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai seorang muslim, sebagai seorang anak, dan tugas-tugas kehidupan lainnya.

Jangan pernah lupa juga untuk selalu memohon pertolongan Allah SWT dalam setiap doa, upayakan dalam setiap aktivitas ibadah kita selipkan doa-doa yang khusyu dan ikhlash agar Allah SWT membukakan pintu hatinya. Perbanyak juga amal sholih dengan menolong orang-orang yang dalam kesulitan. Diniatkan agar ini dapat menjadi wasilah bagi pertolongan Allah swt dalam mendidik dan mengarahkan anak-anak kita.

Terakhir, nasihat Al-Qur’an ini mudah-mudahan sangat bermanfaat dan menguatkan kita untuk terus berupaya sampai Allah mendatangkan pertolongannya. Dalam ayat 45 surat Al Baqarah, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk meminta pertolongan dengan sabar dan shalat. Allah Ta’ala berfirman,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

“Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu” (QS. Al Bagarah: 45).

Semoga Allah memberikan kemudahan bagi ibu untuk membimbing ananda menjadi pribadi sholih dan muslih. Wallaahu alam.

Konsultasi Terkait