Naluri Manusia adalah ingin Di Puji dan Di perhatikan

Pertanyaan  

Assalamualaikum ustadz. Mau bertanya, bagaimana pendapat tentang seorang perempuan yang dalam kesehariannya menutup aurat dengan rapi akan tetapi di dunia maya dia suka selfie tapi captionnya islami?

Jawaban
Ustadz Farid Nu'man, SS

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Ingin dipuji dan diperhatikan, itu naluri manusia, bukan hanya wanita. Laki2, wanita, dewasa, anak2, mereka semua suka dipuji dan diperhatikan. Rasa malulah yang membuat keinginan itu bisa dikendalikan.

Ada pun wanita yg sengaja memposting foto diri di hadapan org banyak (medsos), dengan berbagai pose, gaya, mimik wajah, baik bertujuan untuk ekspresi diri atau sengaja menarik perhatian laki-laki bukan mahram adalah tidak dibenarkan.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا

Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung.

(QS. Al-Isra’, Ayat 37)

Bagi muslimah yang terbuka auratnya, ada yang foto profilnya –baik facebook, WA, BBM, dan lainnya- secara demonstratif menampakkan auratnya dengan berbagai pose; rambut, leher, lengan, betis, sehingga dilihat banyak mata laki-laki yang bukan mahram, maka ini jelas terlarang, ini mujahir yaitu orang yang terang-terangan menampakkan maksiat dan kedurhakaannya, bahkan dosa besar. Sebab menutup aurat adalah kewajiban yang telah diketahui secara pasti dalam agama ini. Apalagi jika yang ditampakkan lebih dari bagian-bagian aurat tersebut.

Sedangkan bagi muslimah yang telah menutup auratnya secara sempurna, hendaknya dia melanjutkan kesempurnaan itu dengan akhlaknya, di antaranya adalah rasa malu dan ‘iffah (pengendalian diri yang baik). Rasa malu inilah yang menjadi alat kontrol bagi dirinya untuk tidak melakukan hal-hal yang buruk atau berpotensi buruk. Memajang foto diri di medsos, baik sebagai foto profil atau lainnya, walau sudah menutup aurat bukan berarti tanpa fitnah dan bahaya.

Sedangkan Islam agama yang sangat menekankan atas tertutupnya semua pintu fitnah dan bahaya.
Maka, bukan hal yang mengherankan jika dizaman canggih ini, ada wanita berjilbab yang fotonya disalahgunakan orang jahat untuk kepentingan syahwat mereka. Ya, mereka memang jahat, tapi kejahatan mereka gayung bersambut dengan peluang yang ada. Maka, jika tanpa ada kebutuhan mendesak dan dibenarkan syariat, lebih baik tidak menampilkan foto diri di medsos.

Dihindarinya hal ini agar tidak terjerumus dalam keharaman, istilahnya Sad Adz Dzara’i,
Syaikh Muhammad Sulaiman Abdullah Al Asyqar Hafizhahullah berkata dalam Al Waadhih:

سد الذرائع : هو منع الأمر المباح الذى يتواصل به الى المحرم، سواء قصد به فاعله الوصول الى المحرم، أو لم يقصد ذلك، فيمنع لئلا يتوصل به إلى المحرم غيره من الناس

Sadd Adz- Dzara’i adalah larangan terhadap perkara yang mubah yang bisa mengantarkan kepada hal yang diharamkan. Sama saja, apakah dia memaksudkan dari perbuatan itu sampai kepada perkara haram atau dia tidak memaksudkannya, maka ini dilarang agar dia dan orang lain tidak sampai kepada hal yang diharamkan.

(Syaikh Muhammad Sulaiman Abdullah Asyqar, Al Waadhih fi Ushul Al Fiqh, Hal. 159)

Demikian. Wallahu A’lam.

Konsultasi Terkait