Kesalahan Anak Belum Dimaafkan oleh Orangtua

Pertanyaan  

Assalamualaikum ustadzah, bagaimana jika seorang anak yang pernah berbuat kesalahan kepada orangtuanya, kemudian anak sudah meminta maaf berulang kali, tetapi orangtua belum mau menerima maaf dari anak tersebut?

Jawaban
Ustadzah Herlini Amran, MA.

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Seorang anak diperintahkan Allah SWT untuk berbakti dan berbuat baik kepada orangtuanya, sebagaimana perintah Allah SWT dalam surat Al Isra’ ayat 23 – 24

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

Bahkan Ridho Allah SWT tergantung pada ridhonya orangtua

رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ

“Ridho Allah SWT bergantung dari ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT bergantung dari kemurkaan orang tua,” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim).

Bakti dan taat kepada orangtua menjadi kewajiban anak, selama orangtua tidak memerintahkan anak berbuat maksiat atau melanggar ajaran Islam, namun sikap, prilaku, sopan santun dan akhlak tetap berlaku. Seorang anak diharuskan mempergauli orangtuanya dengan sebaik-baiknya.

وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِى ٱلدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَٱتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Lukman: 16).

Sebagai seorang anak, harus sangat berhati-hati dalam bersikap dan berprilaku terhadap orangtuanya. Jaga jangan sampai menyakiti hati dan menyinggung perasaan mereka, jangan sampai air mata mereka tumpah karena sedih atas sikap, ucapan ataupun perbuatan yang dilakukan anaknya, karena hal itu semua termasuk dosa besar disisi Allah SWT , bahkan Allah SWT akan memberikan balasannya tidak hanya di akhirat, bahkan sejak di didunia sudah diberi balasan hidup yang tidak berkah bagi anak yang durhaka pada orangtuanya.

Sebaliknya di sisi orangtua, tentu tidak menghendaki anaknya menjadi penghuni neraka karena tertutupnya pintu maaf bagi anaknya. Sebagai orangtua hendaknya memberikan contoh dan memperlakukan anaknya dengan baik. Tidak menyumpah dan mengutuk anak yang telah dilahirkan dan dibesarkan dengan susah payah. Sebagai orangtua hendaknya melapangkan dadanya dan membuka pintu maaf yang seluas-luasnya pada anaknya. Bisa jadi suatu saat anaknya dibimbing Allah menjadi anak yang sholih, saat orangtuanya telah tiada senantiasi dikirimi doa, pahala dan amal-amal dari anaknya yang telah bertaubat.

Umumnya orang tua yang baik, di dalam lubuk hatinya yang terdalam, selalu ada pintu maaf yang terbuka untuk anak-anaknya, walaupun secara lisan tidak terucapkan kata telah memaafkan anaknya. Oleh karena itu sebagai seorang anak agar tidak dianggap sebagai anak durhaka, berusahalah mendapatkan ridho orangtuanya dengan sikap, ucapan dan perbuatan, buktikan pada orangtua bahwa anaknya memang telah bertaubat, telah memperbaiki sikap dan prilakunya dan tidak mengulangi kembali kesalahan-kesalahan yang membuat orangtuanya murka.

Berusahalah dengan berbagai cara agar pintu hati orangtua dilembutkan Allah SWT. Berdoalah kepada Allah SWT =, agar orangtua menerima maaf dari prilaku anaknya yang telah menyakiti hatinya. Jika hanya meminta maaf berulang kali namun sikap dan prilaku tidak berubah, bagaimana mungkin orangtua bisa memaafkan anaknya? Semoga dengan sikap, prilaku, akhlak dan ucapan maaf dari seorang anak yang dilakukan dengan tulus ikhlas, dapat membuat orangtuanya memaafkan dan meridhoi anaknya. Wallohu a’lam.