Cara Membuat Suami dan Orangtua Akur

Pertanyaan  

Assalamualaikum ustadzah, bagaimana cara buat akur suami dan orangtua sendiri, karena kesalahan istri yang terbuka tentang keadaan keluarga kepada orangtua?

Jawaban
Ustadzah Herlini Amran, MA.

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Pernikahan itu sesungguhnya bukan hanya menyatukan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan saja, namun menyatukan keluarga besar pihak laki-laki dengan keluarga besar pihak perempuan dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Dalam sebuah pernikahan tidak selamanya berjalan dengan baik, terkadang ada permasalahan dan konflik yang terjadi antara suami dan istri. Konflik bisa saja terjadi karena dua orang anak manusia yang disatukan dalam tali pernikahan dengan latar belakang yang berbeda antara keduanya, seperti perbedaan suku, pola asuh, pendidikan, lingkungan , watak, sifat dan karakter. Antara kakak dan adik yang dilahirkan dari orang tua yang sama saja bisa terjadi pertengkaran dan konflik. Apalagi pasangan suami istri yang kemudian menjadi pasangan hidup bertemu ketika dewasa dengan perbedaan-perbedaan yang banyak.

Rumah tangga yang harmonis, bahagia, sakinah, mawaddah dan rahmah bukanlah berarti rumah tangga yang tidak mempunyai konflik, namun rumah tangga yang mampu menyikapi dan menyelesaikan masalahnya dengan baik. Maka dalam sebuah pernikahan mestinya masing-masing suami istri memahami bagaimana menyikapi dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Itulah sebabnya penting sekali memiliki ilmu sebelum melangsungkan sebuah pernikahan.

Pada saat terjadi masalah dan konflik antara suami istri, jangan pernah curhat kepada orangtua atau mertua. Ini sama saja dengan membebani mereka masalah-masalah yang membuat mereka tidak tenang. Apalagi menceritakan permasalahan dengan suami kepada orangtua sendiri. Bisa saja terjadi pada awalnya memang orangtua kurang menyukai suami, tapi karena sayang dengan anaknya, akhirnya suami menyetujui pernikahan mereka. Pada saat anaknya curhat pada orang tua tentang pertengkarannya dengan suami, sangat jarang orang tua bertindak bijak, tentu saja mereka akan melindungi anaknya, mana ada orangtua yang rela melihat anaknya disakiti orang lain? Tentu saja dampak dari curhat tersebut adalah renggangnya hubungan mereka, walaupun anaknya sudah berbaikan lagi.

Kecuali curhat kepada orang tua tentang suami apabila terjadi KDRT, kekerasan dalam rumah tangga, dapat membahayakan keselamatan istri, tentu saja hal ini dibenarkan. Nah pertanyaan anda adalah bila telah terjadi istri mengadu kepada orangtuanya tentang suami dan keluarganya dan ini adalah kesalahan istri, bagaimana mengakurkan mereka kembali?

Tentu saja butuh waktu untuk memulihkan kembali hati orang tua yang terluka. Oleh sebab itu, suami segera mengambil kembali hati mertuanya, orang tua dari istrinya, dengan cara memohon maaf dengan hati yang tulus kepada mertua dan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi lagi kesalahannya, berjanji akan memperlakukan istrinya dengan baik dan penuh kasih sayang.

Sedangkan istri berusaha membuktikan kepada orangtua bahwa permasalahan rumah tangganya sudah selesai, mereka mampu mengatasinya dengan baik. Sampaikan dan ceritakan hal yang baik-baik saja tentang suami kepada orang tua, dan kepada suami sampaikan hal yang baik-baik juga tentang orang tua. Berusaha bersikap bijak diantara keduanya. Perlihatkan dihadapan kedua oang tua pasangan suami istri tersebut saling berkasih sayang dan menebarkan kebaikan, sehingga kepercayaan orang tua kepada suami mulai tumbuh kembali.

Kunjungi orang tua secara berkala dan bawakan hadiah untuk mereka. Bila tidak sempat berkunjungi, minta pada suami untuk menghubungi mertuanya untuk berkabar. Selesaikanlah masalah rumah tangga bersama pasangan, jangan libatkan orang lain selama pasangan suami istri bisa menyelesaikannya. Untuk istri yang sudah terlanjur curhat, yakinkan kedua orang tua bahwa rumah tangganya baik-baik saja, minta doa kepada orang tua agar rumah tangga anaknya harmonis, bahagia sampai Jannah.

Konsultasi Terkait