Pointer Khutbah Juma’t 1443 H (Seri 102)
Tema : Penaklukan Damai, Unik dan Berkah oleh Islam
Penulis : KH. Dr. Surahman Hidayat, MA
الحَمْدُ للهِ ٱلَّذِي نَزَّلَ ٱلۡفُرۡقَانَ عَلَىٰ عَبۡدِهِۦ لِيَكُونَ لِلۡعَٰلَمِينَ نَذِيرًا ، الَّذِيْ لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَ الأَرْضِ وَ خَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيْرًا وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إلاّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ والصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَحَبِيْبِ رَبِّ العالمَيْنَ إمامِ المتقين وقَائدِ المجاهدين سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وأنصاره وجنوده وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمّا بَعْدُ».
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Segala puji hanya milik Allah swt atas nikmat dan rahmat-Nya terutama nikmat Iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah ke keharibaan suri tauladan manusia, Baginda Nabi Muhammad saw. Kepada seluruh keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya hingga hari pertanggung jawaban tiba.
Jamaah Jum’at rahimakumullah!
Mari kita terus menebalkan basis ketakwaan kita. Dengan lebih menghayati prestasi dakwah Rasulullah Saw. Di antara yang monumental adalah Fathu Makah.
Perjanjian Hudaibiyah menjadi buah dari deklarasi damai yang total. Sebuah peristiwa yang selanjutnya menjadi gerbang dari penaklukan unik yang membebaskan. Perjanjian Hudaibiyah yang disepakati antara kaum Muslimin dan Quraisy dirusak serta dikhianati oleh Quraisy. Gencatan senjata selama 10 tahun mereka rusak dengan menyerang Bani Khuza’ah yang merupakan sekutu kaum Muslimin. Penyerangan bani Khuza’ah terjadi pada suatu malam di tahun ke-8 masa kenabian.
Setelah mendengar berita tersebut, Rasulullah saw segera mengambil Tindakan dengan mengumpulkan pasukan untuk menyerang Quraisy Mekah secara tiba-tiba. Abu Sufyan lebih dulu datang menemui Nabi Muhammad saw sebagai utusan Quraisy untuk meminta perpanjangan dan perbaruan gencatan senjata. Quraisy menyesali Tindakan mereka. Namun Rasulullah saw tidak menjawab sama sekali. Akhirnya, kembalilah Abu Sufyan ke Mekah tanpa membawa hasil apapun.
Jamaah Jum’at rahimakumullah!
Maka berangkatlah Rasulullah saw beserta kaum Muslimin menuju kota Mekah. Menjelang ketibaannya di Mekah, Rasulullah saw kembali didatangi oleh Abu Sufyan. Pada momen tersebut akhirnya Abu Sufyan menyatakan dirinya masuk Islam dan beriman kepada Allah swt serta Nabi Muhammad saw. Abu Sufyan segera kembali menuju Mekah dan mengabari penduduk disana tentang kedatangaan kaum Muslimin dan Rasulullah saw. Diriwayatkan bahwa selama perjalanan menuju kota Mekah Nabi Muhammad saw berada diatas untanya seraya membaca surah al-Fath berulang-ulang dengan bacaan yang sangat merdu.
Rasulullah saw memasuki kota Mekah melalui dataran tinggi “Kida” dan memerintahkan Khalid bin Walid beserta pasukannya masuk melalui dataran rendah Kida. Sebelumnya Abu Sufyan sudah menyerukan pada para penduduk untuk tetap berada di rumahnya jika ingin selamat. Atau masuk ke dalam Masjidil Haram atau masuk ke dalam rumah Abu Sufyan. Maka ketika Rasulullah saw masuk Mekah, Beliau saw berhasil kembali merebut Mekah dengan penuh kedamaian. Kemudian Rasulullah saw langsung menuju Ka’bah dan menghancurkan berhala yang ada disekitarnya.
Nabi Muhammad saw mengawali sabdanya dengan membaca firman Allah ta’ala;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti” (QS al-Hujurat : 13)
Selanjutnya Nabi saw bertanya,
يَا مَعَشَرَ قُرَيْشٍ مَا تَرَوْنَ أَنِّيْ فَاعِلٌ بِكُمْ؟
“Wahai kaum Quraisy! apa gerangan yang akan aku lakukan terhadap kalian?”
Jawab mereka,
خَيْرًا أَخٌ كَرِيْمٌ وَ ابْنُ أَخٍ كَرِيْمٍ
“Hal yang baik, saudara yang mulia dan putra saudara yang mulia”
Beliau saw lalu berkata,
إِذْهَبُوْا فَأَنْتُمُ الطُّلَقَاءُ
“Pergilah kalian, sesungguhnya kalian bebas”
Jamaah Jum’at rahimakumullah!
Demikian peristiwa Fathu Mekah. Pembebasan kota Mekah oleh kaum Muslimin yang sarat dengan kedamaian serta keberkahan. Pada hari dibebaskannya Mekah, masyarakat Mekah berbondong-bondong mengucapkan syahadat menyatakan keimanan mereka kepada Allah swt dan Nabi Muhammad saw sebagai utusan-Nya. Menyatakan baiat kepada Rasulullah saw untuk senantiasa mendengar dan taat kepada Allah swt dan Rasul-Nya.
Hanya sekali sepanjang sejarah umat manusia sejak dan sampai kapanpun juga terjadi pembebasan Islami yang unik. Berbeda sekali dengan penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh Jerman dan oleh sekutu pada Perang Dunia II. Juga berbeda dengan penaklukan sekutu di Hindia Belanda oleh Jepang. Penaklukan Tiongkok oleh Jepang. Dan penaklukan-penaklukan lainnya. sebab kesemuanya sangatlah berbanding terbalik dengan peristiwa pembebasan kota Mekah oleh Nabi Muhammad saw dan kaum Muslimin.
Jamaah Jum’at rahimakumullah!
Fathu Mekah memiliki beberapa substansi dalam pergerakan dakwah baginda Rasulullah saw dalam menyebarkan kalimatullah. Diantara nya ialah;
- Merebut hati manusia dengan kasih. Dengan dakwah yang santun dan penuh kasih berorientasi pada sifat Rahman dan Rahim Allah swt. Melembutkan dan menyatukan hati sesama Muslim agar semakin kokoh barisan Islam.
- Membersihkan berhala-berhala. Mengembalikan kembali fungsi Ka’bah dan Masjidil Haram sebagai tempat mulia dan paling sakral di muka bumi. Menjadikan kembali tempat untuk mengagungkan dan meng-esa-kan Allah swt.
- Amnesti dan apresiasi. Berbondong-bondong masyarakat Quraisy masuk Islam dan berbaiat kepada Rasulullah saw serta penyebutan secara khusus Abu Sufyan menjadi apresiasi yang Rasulullah saw berikan kepadanya. Semakin melembutkan hati dan mempererat ikatan ukhuwah bagi mereka yang baru saja masuk ke dalam barisan keimanan. Sehingga mereka sadar akan damai nya ajaran Islam.
- Mengokohkan dakwah rahmatan lil ‘alamin. Islam adalah Rahmat bagi seluruh alam, tidak hanya bagi satu kalangan atau golongan semata.
- Politik Islam mengajarkan koalisi sejati. Dapat kita perhatikan ketika perjanjian Hudaibiyah yang menegaskan koalisi antara Bani Khuza’ah dengan Kaum Muslimin dan Bani Bakar dengan Quraisy.
Jamaah Jum’at rahimakumullah!
Pembebasan Kota Mekah adalah sebuah skenario agung tentang kemuliaan Islam. Bagaimana ajaran yang Allah swt ridhai ini menuntun kita menuju keselamatan. Perjalanan yang menempuh dimensi ruang dan waktu seorang hamba agar senantiasa taat dan patuh kepada Rabb nya. Kedamaian serta perdamaian menjadi nilai dan karakter yang tersemat padanya. Lalu apa yang akan terjadi pada dunia ini jika terperosok mundur Islamnya gegara kita. Maka bagi diri kita adalah untuk menjaga tetap tinggi dan agung syariat Islam, agar Allah swt menolong dan membimbing kita menuju kemenangan-kemenangan selanjutnya.
بَارَكَ الله لِي وَ لَكُمْ بِالْقُرْآنَ العَظِيْمِ وَ نَفَعْنِيْ وَ إِيَّاكُمْ تِلَاوَتِهِ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ وَ حِيْن إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. وَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً
اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ الْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر