Pointer Khutbah Juma’t 1443 H (Seri 87)
Tema : Panggilan untuk Kehidupan
Penulis : KH. Dr. Surahman Hidayat, MA
إنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفرهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنُعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللّه فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِل فَلاَ هَادِي لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إلاّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ والصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَحَبِيْبِ رَبِّ العالمَيْنَ إمامِ المتقين وقَائدِ المجاهدين سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وأنصاره وجنوده وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمّا بَعْدُ».
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Khutbah I
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah atas curahan nikmat dan karunia-Nya yang tidak terhingga yang terus turun kepada kita. Salawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan alam, teladan umat manusia, Nabi Muhammad saw berikut keluarga, para sahabat, dan semua pengikutnya hingga hari akhir.
Di antara tanda dan bukti ketakwaan adalah adanya hobi dan kesenangatan hati untuk menyebut bahkan melantunkan nama ilahi Rabbi Zat Yang Maha Dicintai, Allahu Akbar azza wa jalla. Karena itu, mari kita tingkatkan terus kadar ketakwaan kita dengan memperbanyak zikrullah baik secara sirr maupun secara jahr.
Panggilan azan meninggikan nama Allah, al-Aliyy al-Qadir (Mahaluhur dan Maha Kuasa). Padahal, Dia ghaniyy anil ‘alamin (tidak membutuhkan semesta alam). Karenanya, manfaat azan sesungguhnya untuk kehidupan manusia.
Azan adalah panggilan untuk mendirikan shalat berjamaah tepat waktu, entah di masjid, musholla, rumah, bahkan di manapun tempat yang layak untuk didirikan shalat. Dari sana, tercipta zona aman dari gangguan setan dan Iblis. Sebab, mereka lari terbirit-birit saat mendengar kumandang azan di mana azan tersebut mengepung setan dan Iblis dari semua arah.
Kalimat azan juga menyertai kebahagiaan orang tua saat menyambut kelahiran putera atau cucu yang ditunggu-tunggu. Dengan azan ke telinga kanan dan iqamat ke telinga kiri jabang bayi, hal itu membuat anak imun dari gangguan ummi shibyan (jin perempuan). Seperti yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Rasul saw sendiri meng-azani Hasan, cucu beliau saat dilahirkan oleh Fatimah ra.
Dengan begitu, sang anak memulai kehidupannya sebagai generasi yang sehat secara jasmani dan ruhani. Kemudian itu pula yang membentuk akhlak mulia. Begitulah vaksinasi Rabbani yang memberikan imunitas sehingga manusia siap menjalani kehidupan dengan sehat wal afiat.
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Ketika cuaca alam kurang bersahabat entah dengan turunnya hujan yang disertai badai dan angin ribut yang mengerikan, pada saat seperti itu azan dianjurkan untuk dikumandangkan. Seraya memohon kuasa ilahi agar melindungi hamba-hamba-Nya dari marabahaya dengan membaca,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang ada padanya dan kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang ada padanya dan keburukan yang dibawanya.” (HR Muslim).
Di samping itu, sangat dianjurkan pula memperbanyak istigfar sangat dianjurkan agar Allah menurunkan hujan lebat yang membawa rizki tanpa memberi bahaya. Allah menegaskan dalam surat Nuh,
فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ ٱلسَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًا
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS Nuh: 10-12).
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Dengan mencintai azan dan disiplin melaksanakan shalat, hal itu bentuk sikap tanggap memitigasi bencana. Maka, insya Allah kehidupan menjadi tertata dengan baik. Umar ibn al-Khattab ra memberikan arahan kepada para pejabat negara yang membantunya,
إِنَّ أَهَمَّ أَمْرِكُمْ عِنْدِي الصَّلَاةُ. فَمَنْ حَفِظَهَا وَحَافَظَ عَلَيْهَا، حَفِظَ دِينَهُ. وَمَنْ ضَيَّعَهَا فَهُوَ لِمَا سِوَاهَا أَضْيَعُ
“Sesungguhnya urusan kalian yang paling penting bagiku adalah sholat. Siapa yang disiplin menjaga dan memeliharanya, berarti ia telah menjaga agamanya. Sedangkan siapa yang menyepelekannya, maka tugas lain akan lebih disepelekan”
Jadi jelas terdapat korelasi langsung antara panggilan menegakkan shalat dan meraih sukses bahagia di dunia dan akhirat dalam wujud yang sempurna.
Tidak ada kesuksesan tanpa shalat. Tidak ada shalat yang sempurna tanpa kumandang azan. Itulah esensi panggilan Rabbani kepada semua hamba-Nya yang beriman,
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
Marilah mendirikan shalat. Marilah menuju kepada kesuksesan (keberuntungan)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ تِلاَوَتَه فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِين إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. واسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً،
اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ الْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر