Pointer Khutbah Juma’t 1443 H (Seri 66)
Tema : Merawat dan Meng-Upgrade Iman
Penulis : KH. Dr Surahman Hidayat, MA.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِنِعْمَةِ الإيْمَان . أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوات وَالْأَرْض وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ . وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِى إلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ . فَالَّلهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ وَلَدِ آدَمَ وَسَيِّد الْخَلْقِ أَجْمَعِينَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ اتَّبَعَ هُدَاهُم بِإِحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّينِ . أَمَّا بَعْدُ فَأُوصِيْكُم بِتَقْوَى اللَّهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إلَّا وَأَنْتُمْ مُؤْمِنُون .
Ma’asyiral muslimin. Jamaah jumat rahimakumullah!
Tiada kata henti ataupun kendur dalam bersyukur kepada Allah atas terpeliharanya kesehatan jasmani dan iman kita. Tak lupa kita juga mendoakan saudara-saudara kita yang sakit atau wafat terpapar covid-19. Inna lillahi wainna ilaihi raji’un
Dengan sabar kita terus mewaspadai ancamannya. Jangan sampai lengah. Terutama untuk imunitas iman-Islam, kita terus membersamai arahan-arahan Alquran agar sesuai dengan kehendak Allah dalam firman-Nya,
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS al-Anfal: 2).
Seorang muslim yang keimanannya sesuai dengan standar qurani akan diberi oleh Allah porsi kebanggan dan kemuliaan bersama Islam sebagai limpahan dari dari kemuliaan Allah dan Rasul-Nya.
وَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُوْلِه وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلٰكِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Kemuliaan itu hanyalah milik Allah, Rasul-Nya, dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui.” (QS al-Munafiqun: 8).
Jamaah jumat pemeluk Alquran
Alquran dengan fungsi memilah (furqan) antara hak dan batil, antara iman dan kufur. Saat ini tampak fenomena dengan arah berlawanan. Setidaknya versi medsos, viral berita dalam bentuk video. Banyak bentuk-bentuk pelecehan terhadap muqaddasat Islam. Seperti pelecehan terhadap Allah, Nabi saw, dan Alquran. Mereka mengikuti cara dan gaya orang kafir dan munafik tempo dulu. Misalnya dengan mengatakan bahwa Allah tidak ada dalam ayat Alquran yang menyebutnya ada. Hal lain bahwa Nabi Muhammad terkena pengaruh jin. Lalu Tuhan itu sama saja, membenarkan semua macam kepercayaan dan ibadah. Serta perkataan batil lainnya atas nama Islam.
Oleh Imam Syekh Sya’rawi rahimahullah disimpulkan bahwa semua itu bermuara pada satu posisi, yaitu:
وَمَا قَدَرُوا ٱللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ
“Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya.” (QS az-Zumar: 67).
Hal itu membawa pada kemunafikan bahkan syirik dan kufur wal ‘iyadzu billah min dzalika. Ucapan dan tindakan mereka yang melampaui batas mengantar mereka kepada posisi yang sangat gawat. Menurut Alquran,
هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنْهُمْ لِلْإِيمَانِ
“Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan” (QS Ali Imran: 167).
Kasusnya beragam. Layaknya orang munafik yang menuduh Allah tidak adil begitupun Rasulullah saw. Kafir yahudi menyebut tangan Allah terbelenggu saat rezeki atau hujan tertahan. Seruan infaq altruistik mereka manipulasi dengan mengatakan Tuhan sedang miskin. Serta perkataan sesat lainnya.
Ma’asyiral muslimin. Jamaah jumat rahimakumullah!
Semua kesesatan yang jauh dari keadaban tersebut dijawab secara tegas dan jelas oleh kitabullah. Allah menegaskan, “Dia ada dengan oleh Zat-Nya sebelum ada apapun. Dia yang mengadakan sebagaimana bunyi ayat 1 Ali Imran dan ayat kursi yang acap kali diwiridkan, terutana oleh kiyai dan para santri.
Membantah Rasul terpapar jin, satu surat Alquran dinamai surat al-Jin. Secara jelas bahkan menyebut satu bentuk keberhasilan dakwah beliau dengan masuk islamnya rombongan jin. Lokasinya di tempat yang sekarang dikenal dengan masjid jin di Mekkah. Rasulullah saw menyebutkan, bahwa setiap orang ada pendamping kiri dan kanan dari jin yang selalu menggoda. Tak terkecuali beliau,
إِلَّا أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِخَيْرٍ
“Hanya saja Allah membantuku mengalahkannya lalu ia masuk Islam, ia hanya memerintahkan kebaikan padaku.” (HR Muslim)
Ada yang tidak logis dan tidak patut. Orang mengaku bukan santri apalagi kiyai, bahkan awam dalam agama namun berani berpendapat tentang perkara prinsip dalam dinul Islam. Bukan menuduh kurang rajin shalat jamaah. Hanya saja dalam shalat imam sering membaca surah al-Kafirun dan wirid ba’da shalat membaca “syahidallah sampai dengan innaddiina indallahil islam“. Terlepas apakah tindakan tersebut sebagai pencitraan atau gaya-gayaan, sikap bodoh tak beradab itu harus dihentikan dan diluruskan. Yang bersangkutan harus bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada umat Islam.
Dengan mengikuti alur dan arahan Alquran, insya Allah kita selamat dan berkah di dunia dan berjalan lurus dalam perspektif ukhrawi menuju kebahagiaan abadi.
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا وَّاَنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ اَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا
“Sungguh Alquran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar, dan bahwa orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.” (QS al-Isra: 9-10).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ تِلاَوَتَه فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِين إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. واسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah II
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِق وَالْبَشَر . فَاللّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِك عَلَى النَّبِىّ الْمُخْتَار وَعَلَى آلِهِ الْأَطْهَار وَأَصْحَابِه الْأَغْيَار . أَمَّا بَعْدُ فَأُوصِيْكُم وَإيَّاي بِتَقْوَى اللَّهِ فِى اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ . وَفِى الْعَلَن وَالْإِسْرَار . وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِىِّ فَصَلُّوا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا كَثِيرًا .
اَللَّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ . الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ .
وَاَللَّهُمّ سَلَّمْنَا وَالْمُسْلِمِينَ مِنْ آفَاتِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ . وَجَنِّبْناَ وَإِيَّاهُم مِنْ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ . مِن بَلَدِنَا هَذَا وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ .
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . وَآخَر دَعْوَانَا أَن الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .