Pointer Khutbah Juma’t 1442 H (Seri 29)
Tema : Menyambut Pergantian Tahun dengan Amal dan Ibadah
Penulis : KH. Dr. Surahman Hidayat, MA.
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ للهِ الْقَائِل فِي كِتَابِهِ :يُقَلِّبُ ٱللَّهُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّأُوْلِى ٱلْأَبْصَٰرِ
أشْهَدُ أنْ لاَ إلهَ إلاَّ الله جَلَّ وَعلاَ وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُه الرَّحْمَة لِلْبَرَايَا
الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَى هذا النَّبِيِّ الْخَاتِم وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَأتْبَاعِهِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الدَّوَام
أمَّا بَعْدُ فَأُوصِي نَفْسِي وَإيَّاكُمْ بِتَقْوَي الله فِي السِّرِّ وَالْعَلَن فَقَد فَازَ الْمُتَّقُون
Jamaah Jum’ah rahimahukumullah
Hari berganti hari, pekan berganti pekan, bulan berganti bulan, dan pada akhirnya kita sampai pada pergantian tahun. Inilah perjalanan waktu yang dilalui oleh setiap manusia dalam hidup. Di satu sisi, pergantian tahun merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah sebagaimana bunyi firman-Nya,
يُقَلِّبُ ٱللَّهُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّأُوْلِى ٱلْأَبْصَٰرِ
Allah menjadikan malam dan siang silih berganti. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan (berakal). (QS An-Nur : 44).
Namun di sisi lain, pergantian tahun juga merupakan sarana bagi setiap muslim bahkan setiap manusia untuk mengambil pelajaran dan bersyukur.
وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا
Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. (QS al-Furqan: 62)
Pertama, masa lalu adalah bagian sejarah hidup kita yang harus dijadikan pelajaran berharga untuk meniti kehidupan di masa mendatang. Melakukan evaluasi, introspeksi, muhasabah, dan berhitung terkait dengan semua amal perbuatan yang telah dilakukan adalah langkah menuju kehidupan lebih baik. Barangkali selama ini sudah banyak dosa, kesalahan, dan kekeliruan yang diperbuat. Kehidupan dan perjalanan waktu yang demikian cepat cukup menjadi pesan penting untuk lebih berhati-hati agar tidak tergelincir di sisa usia.
Rasulullah saw bersabda,
كلّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائعٌ نَفْسَه فَمُعتِقها أوْ مُوبِقُهَا
Setiap hari semua orang pergi dengan mempertaruhkan diri. Ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya” (HR Muslim).
Selain itu, pergantian tahun juga merupakan sarana untuk semakin bersyukur. Sebab, sudah sangat banyak nikmat dan karunia Allah yang tercurah selama ini. Tidak ada yang bisa menghitung dan mengkalkulasi curahan nikmat-Nya. Nikmat hidup, nikmat sehat, nikmat indera, nikmat kuat, nikmat akal, dan berbagai nikmat lainnya selama ini telah tercurah kepada manusia. Maka, sudah sepantasnya bila karunia Allah yang tidak terhitung tersebut disikapi dengan rasa syukur yang mendalam.
Sikap mengambil pelajaran dan bersyukur inilah yang mendorong setiap muslim saat menghadapi momentum pergantian tahun untuk memperbanyak amal saleh, ketaatan, dan ibadah.
Seorang muslim yang menghayati pesan Allah di atas tidak mungkin melaukan aktivitas dan perbuatan yang malah menjurus kepada hura-hura, pesta pora, dan maksiat. Kalaupun itu dilakukan oleh banyak manusia, maka sangat tidak layak dicontoh dan ditiru
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa terhadap Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS al-Hasyr: 19)
Apalagi bila dalam aktivitas pesta pora pergantian tahun mereka terdapat sesuatu yang menjurus kepada mengagungkan syiar taghut. Dalam hidup di dunia hanya terdapat dua pilhan atau dua jalan. Yaitu mengagungkan syiar-syiar Allah atau mengagungkan dan cenderung kepada syiar taghut. Dalam hal ini, sudah barang tentu seorang muslim memilih untuk mengagungkan syiar Allah.
ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
Demikianlah. Siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (QS al-Hajj: 32).
Demikian pesan dan penjelasan Allah dalam Alquran. Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang bertakwa.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الأحَد الْفَرْدِ الصَّمَد لَمْ يَلِد وَلَمْ يُولَد وَلَمْ يَكُن لَهُ كُفُوًا أحَد
أشْهَدُ أنْ لاَ إلَهَ إلاَّ الله شَهَادَةَ التَّوْحِيد كُلِّه وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الَّذِي بَعَثَهُ بِالْحَقِّ لإحْقَاقِه وَدَفَعَ الْبَاطِلَ لإزهَاقِه فَاللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّ الْمَرْحَمَه وَرَسُولِ الْمَلْحَمَة وَعَلى آلهِ وَأصْحَابِه وَالتَّابِعِيْن لَهُم بِحُسْنِ السِّيْرَة وَ تَقْوَى الله فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِين
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
اللَّهُمَّ سَلِمْنَا وَعَافِنَا وَإيَّاهُم مِنَ الأمْرَاضِ وَالوَبَاء وَالْفِتَن مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْن
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
والحمد لله رب العالمين