Kiamat itu Pasti dan Nyata: Dari Kehancuran Moral Menuju Kehancuran Natural

Pointer Khutbah Juma’t 1444 H (Seri 128)

Tema : Kiamat itu Pasti dan Nyata: Dari Kehancuran Moral Menuju Kehancuran Natural

Penulis : KH. Dr. Surahman Hidayat, MA

إنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفرهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنُعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللّه فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِل فَلاَ هَادِي لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إلاّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ والصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَحَبِيْبِ رَبِّ العالمَيْنَ إمامِ المتقين وقَائدِ الغُرِّ المُحَجَّلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وأنصاره وأحْبَابِه وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

KHUTBAH I

Jamaah Jum’at rahimakumullah

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah atas limpahan nikmat dan karunia-Nya yang tidak terhingga. Terutama, nikmat iman dan Islam yang menjadi modal selamat bahagia. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam, teladan umat manusia, Nabi Muhammad saw berikut keluarga, para sahabat, dan semua pengikutnya hingga akhir zaman.

Tahun 2022 telah berada dipenghujungnya. Satu tahun telah kita lalui bersama. Mari sejenak kita renungkan kembali gerangan apa yang sudah kita perbuat. Apakah kita sudah banyak mengisi hari-hari di tahun ini dengan beragam macam kebaikan, ataukah justru sebaliknya?

Pada setiap pergantian tahun seringkali kita melihat banyak terjadi bencana dan musibah. Tidak hanya di Indonesia, di belahan bumi lain pun sama. Alam menunjukkan tanda-tanda akhir  zaman semakin dekat. Kita sudah terlalu banyak merusak alam dengan perbuatan buruk. Utamanya dengan dosa dan maksiat. Sehingga Allah Swt banyak menurunkan musibah sebagai pengingat ataupun hukuman dari-Nya.

Jamaah Jum’at rahimakumullah!

Alquran sudah memberikan kabar sejak dahulu. Allah Swt menerangkan dalam firman-Nya

إِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَأٓتِيَةٞ لَّا رَيۡبَ فِيهَا وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يُؤۡمِنُونَ

“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman” (QS Ghafir : 59)

Sungguh hari kiamat akan tiba. Hari ini semakin banyak kita saksikan dengan jelas tanda-tandanya. Mirisnya, banyak manusia yang tidak mengimani dan tidak sadar dengan tanda tersebut. Mereka justru hidup sesuai kehendak dan keinginan mereka. Tidak taat dan patuh terhadap aturan agama, bahkan tidak peduli. Hari berganti hari dan semakin berkurang juga waktu yang kita miliki.

Di antara tanda-tanda kiamat yang saat ini semakin jelas adalah banyak terjadi pembunuhan. Manusia tidak lagi menghargai nyawa sesama. Banyak dari mereka yang begitu tenang dan santai menghabisi nyawa orang lain tanpa merasa bersalah. Ditambah banyaknya juga kasus perzinaan. Perselingkuhan ataupun pacaran pelan tapi pasti mengantar pada perzinaan. Belum lagi riba dan korupsi yang sudah berada di tengah kehidupan masyarakat. Na’udzu billah. Semoga Allah menjaga kita dan keluarga kita dari perbuatan-perbuatan keji tersebut.

Nabi saw bersabda,

إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ تَسْلِيمَ الْخَاصَّةِ وَفُشُوَّ التِّجَارَةِ وَقَطْعَ الْأَرْحَامِ وَشَهَادَةَ الزُّورِ وَكِتْمَانَ شَهَادَةِ الْحَقِّ وَظُهُورَ الْقَلَمِ

Mendekati kiamat salam hanya diberikan untuk orang-orang tertentu saja, maraknya perdagangan (tanpa peduli halal haram), (banyaknya) pemutusan tali silaturahmi, (banyaknya) persaksian palsu, (banyaknya) penyembunyian kesaksian yang benar dan bermunculannya pena (tersebarnya tulisan) (HR Ahmad)

Nabi saw juga bersabda,

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ

“Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian.” (HR: al-Bukhari).

Jamaah Jum’at rahimakumullah!

Suatu hari Rasulullah saw pernah didatangi oleh seorang badui yang bertanya tentang hari kiamat. Nabi saw menjawabnya dengan sebuah hadits.

 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكِ، أَنَّ أَعْرَبِيًّا قَالَ لِرَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّم : مَتَى السَّاعَةُ ؟ قَالَ لَهُ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّم : ” مَا أَعْدَدْتَ لَهَا ؟ ” قَالَ : حُبَّ الله وَ رَسُوْلِهِ. قَالَ : ” أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

 

“Dari Anas bin Malik, Seorang arab badui bertanya kepada Rasulullah saw,’Kapan terjadinya Hari Kiamat?’ Rasulullah saw bersabda, ‘Apa yang engkau persiapkan untuk menghadapinya?” ia berkata, ‘Mencintai Allah dan Rasul-Nya.’ Maka, Rasul saw bersabda, ‘Engkau akan bersama dengan orang yang kau cintai’” (HR Muslim)

Pertanyaan kepada Arab badui di atas juga menjadi pertanyaan untuk kita. Apa yang kita persiapkan? Diri kita sendirilah yang tahu seberapa siap kita untuk menghadapi hari kiamat yang pasti akan datang.

Sejatinya, setiap tanda yang terjadi adalah supaya kita benar-benar serius dalam bersiap. Setiap kronologi rusaknya alam dan kehidupan manusia tersusun hingga kelak akan sampai pada puncaknya yaitu kehancuran semesta alam. Dimulai dengan hancurnya moral dan akhlak manusia hingga akhirnya kehancuran natural. Kelak semua akan berakhir dan kita akan dimintai pertanggungjawaban. Setiap amal kita akan diperhitungkan.

Jamaah Jum’at rahimakumullah!

Sebagai orang yang beriman kita harus senantiasa mampu mengukur kualitas diri kita. Ketakwaan dan keimanan adalah yang utama. Tidak boleh sedetik pun terlewat kecuali menambah dekat kepada Allah Swt. Selagi masih memiliki waktu di dunia untuk beramal, kita harus semaksimal mungkin menyiapkan perbekalan. Karena kita sedang dalam perjalanan panjang dan jauh menuju tempat tinggal keabadian. Kita semua sedang mempersiapkan diri menghadapi Hari Pembalasan

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ تِلاَوَتَه فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِين إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. واسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH II

 اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُفَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وشَمَاتة الأعْداَء وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً

اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ الْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

Unduh File PDF