Pointer Khutbah Juma’t 1443 H (Seri 90)
Tema : Khutbah Rasulullah SAW Menyambut Ramadhan
Penulis : KH. Dr. Surahman Hidayat, MA
إنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفرهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنُعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللّه فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِل فَلاَ هَادِي لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إلاّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ والصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَحَبِيْبِ رَبِّ العالمَيْنَ إمامِ المتقين وقَائدِ المجاهدين سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وأنصاره وجنوده وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Khutbah I
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya yang tidak terhingga. Salawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan alam, teladan umat manusia, Nabi Muhammad saw berikut keluarga, para sahabat, dan semua pengikutnya hingga hari akhir.
Tiada ucapan yang lebih mulia yang dapat kita lafalkan untuk menyongsong Ramadhan, melebihi kata syukur ke hadirat Ilahi Rabbi. Bersyukur sesuai dengan makna dan hakekat sebenarnya, bersyukur atas segala nikmat-Nya. Pada tahun ini kita akan kembali bertemu dengan tamu mulia, yakni bulan suci Ramadhan. Bulan penuh berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan diwajibkan shiyam dan diturunkan Al-Qur’an sebagai hidayah untuk manusia. Malam saat diturunkan Al-Qur’an disebut Malam Kemuliaan (Lailatul Qadar) yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan ibadah dan pembinaan kaum muslimin menuju derajat muttaqin.
Karena itu, saat memasuki Ramadhan sangat baik bila ia disambut dengan doa. Di antaranya dengan mengucap,
اَللّٰهُـمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْاِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْاِسْلَامِ وَالْعَافِيَةِ الْمُجَلَّلَةِ وَدِفَاعِ الْأَسْقَامِ وَالْعَوْنِ عَلَى الصَّلَاةِ وَالصِّيَامِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ اللَّهُمَّ سَلِّمْنَا لِرَمَضَـانَ وَسَلَّمَهُ لَنَا وَسَلَّمَهُ مِنَّـا حَتَّى يَخْرُجُ رَمَضَـانُ وَقَدْ غَفَرْتَ لَنَا وَرَحِمْتَنَا وَعَفَوْتَ عَنَّا
“Ya Allah, pertemukan bulan ini dengan kami dalam keadaan aman, iman, keselamatan, Islam, sehat yang prima, kebal dari penyakit, dan pertolongan untuk shalat, puasa dan membaca Alquran. Ya Allah serahkanlah kami pada Ramadhan ini, serahkan ia pada kami, selamatkan ia dari kami, hingga selesai bulan Ramadhan, sedang Engkau telah mengampuni kami, Engkau telah merahmati kami, dan Engkau telah memaafkan kami.” (HR Ibnu Asakir)
Di samping itu, sebagaimana disebutkan oleh Salman al-Farisi ra dalam riwayat al-‘Uqaili, Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatib dan al-Asbahani bahwa di akhir Sya’ban menjelang Ramadhan, Nabi saw memberikan sambutan dan arahan khusus lewat sabda beliau.
يا أيها الناسُ قَدْ أَظَلَّكُم شَهْرٌ عَظِيْمٌ شهرٌ مُباركٌ، شهرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، وَجَعَلَ اللهُ تَعَالى صِيَامَهُ فَرِيْضَةً وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا
“Wahai manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya wajib, dan qiyamul lailnya sunnah.”
Sungguh sebuah kemuliaan yang diberikan kepada umat Muhammad saw. Bulan Ramadhan dihadirkan dengan segala kebaikan dan keberkahan yang terdapat di dalamnya. Pada bulan Ramadhan inilah terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Itulah laylatul qadar yang dapat melipatgandakan umur ibadah hamba bila ia mengisinya dengan amal saleh dan ketaatan. Di siang harinya Allah mewajibkan puasa untuk men-upgrade umat beriman agar menjadi orang-orang bertakwa serta di malam harinya menyunnahkan qiyam atau tarawih sebagai taqarrub kepada-Nya.
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Lalu bagaimana dengan gambaran pahala bagi orang yang berbuat amal saleh di bulan Ramadhan? Beliau menjelaskan,
مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فريضةً فِيْهِ كان كمن أدّى سَبْعِيْنَ فريضةً فيما سواه، وهو شهرُ الصبرِ وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّة، وشهرُ الْمُوَاسَاةِ وشهرٌ يُزَادُ فِيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ
Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rizki orang beriman.
Itulah gambaran pahala yang Allah berikan di bulan Ramadhan. Amalan sunnah bernilai seperti amal ibadah wajib di bulan yang lain. Sementara amal ibadah wajib di bulan ini bernilai seperti 70 amal ibadah wajib di bulan yang lain. Sebuah pelipatgandaan amal yang luar biasa. Di sisi lain, ia adalah bulan kesabaran yang berbuat sorga, bulan saat menunjukkan sikap solidaritas dan menebar empati, serta bulan bertambahnya rizki orang beriman.
Di antara sekian amal saleh yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadhan adalah memberi makanan berbuka. Nabi saw bersabda,
مَنَ فَطَّرَ فِيْهِ صَائِمًا كان لَهُ مغفرةً لِذُنُوْبِهِ، وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وكان له مثلَ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أنْ يَنْقُصَ مِن أجرِه شيء. قُلْنَا: يَا رسولَ اللهِ لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفَطِّرُ الصَائم؟ فقال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: يُعْطِي اللهُ هذا الثوابَ مَنْ فطَّر صائما على مَذْقَةِ لَبَنٍ، أو تَمْرَةٍ، أو شربةٍ مِنْ مَاءٍ، ومَنْ أَشْبَعَ صَائِمًا سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِي شربةً لاَ يَظْمَأ حتَّى يدخلَ الجنةِ
Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun.” Kami berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua kita dapat memberi makan orang yang berpuasa?”. Rasul Saw bersabda, ”Allah memberi pahala tersebut kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan satu biji kurma atau seteguk air atau susu. Siapa yang membuat kenyang orang yang berpuasa, Allah akan memberinya minum dari telagaku di mana setelah itu ia tidak akan haus sampai masuk ke dalam sorga.”
Itulah balasan yang Allah sediakan bagi orang yang memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa. Meski hanya sedikit namun balasan-Nya istimewa.
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Selanjutnya beliau menggambarkan kondisi dan keadaan bulan suci Ramadhan dengan berkata,
وهو شهرٌ أَوَّلُهُ رحمةٌ وَأَوْسَطُهُ مغفرةٌ، وآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ، مَن خَفَّفَ عَنْ مَمْلُوْكِهِ فيه غَفَرَ له وأَعْتَقَهُ مِنَ النار
Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Siapa yang memberi keringanan kepada budak yang dimilikinya, maka Allah mengampuninya dan membebaskan dari api neraka.
Hari demi hari dari bulan Ramadhan berisi kebaikan. Di dalamnya Allah mencurahkan rahmat, maghfirah, dan keselamatan dari api neraka. Karena itu, dianjurkan memberikan manfaat dan keringanan kepada orang-orang disekitar, sebab ia dapat mengantar kepada datangnya ampunan dan keterbebasan dari api neraka.
فَاسْتَكْثِرُوْا فِيْهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: خَصْلَتَانِ تَرْضَوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخَصْلَتَانِ لاَ غِنَى بِكُمْ عَنْهُمَا. فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تَرْضَوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ فَشَهَادَةُ أنْ لاَ إله إلاَّ الله وَتَسْتَغْفِرُوْنَهُ، وأمَّا اللتان لا غِنَى بِكم عنهما فَتَسْأَلُوْنَ الجنةَ وَتَعُوذُونَ بِهِ مِنَ النَّارِ
Perbanyaklah melakukan empat hal; dua perkara membuat Allah ridha dan dua perkara Allah tidak butuh dengannya. Kedua hal itu adalah Syahadat Laa ilaha illallah dan beristighfar kepada-Nya. Adapun dua hal yang Allah tidak butuh adalah engkau meminta surga dan berlindung dari api neraka.” (HR al-‘Uqaili, Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatib dan al-Asbahani).
Karena itu, pada bulan Ramadhan ini dianjurkan untuk banyak berdoa. Terutama doa untuk meraih surga dan berlindung dari api neraka. Sebab, doa orang yang berpuasa tidak tertolak. Ia akan didengar dan dikabulkan oleh Allah Swt. Terutama sangat dianjurkan berdoa di seperti malam terakhir, selepas shalat, dan pada saat berbuka puasa. Misalnya dengan banyak membaca
أشْهَدُ أن لا إلهَ إلا الله أسْتَغْفِرُ الله نسأَلُكَ الجنَّةَ ونَعُوذُ بِكَ مِنْ النَّار
Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan aku memohon ampun kepada Allah. Serta kami memohon surga kepada-Mu dan berlindung kepada-Mu dari api neraka
Itulah pesan-pesan Nabi saw dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk bisa menikmati indahnya bulan Ramadhan dengan berbagai amal ibadah yang berbuah pahala dan sorga-Nya. Amiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ تِلاَوَتَه فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِين إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. واسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
اللهُمَّ بَارِك لَنَا في شَعْبَان وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً
اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ الْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر