MUHARRAM
BULAN TAQARRUB, KEMULIAAN, DAN HIJRAH
oleh (KH DR Surahman Hidayat MA) SCC Pusat
No Seri: 203/06/2024
إنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفرهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنُعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللّه فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِل فَلاَ هَادِي لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إلاّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ والصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَحَبِيْبِ رَبِّ العالمَيْنَ إمامِ المتقين وقَائدِ الغُرِّ المُحَجَّلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وأنصاره وأحْبَابِه وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمّا بَعْدُ».
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
KHUTBAH I
Jamaah Jum’at rahimakumullah
Alhamduillahi rabbil ‘alamin, puji dan syukur hanya milik Allah Swt yang telah memberikan banyak nikmat dan rahmat-Nya kepada kita. Terutama nikmat Iman, Islam, dan Ihsan. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan umat manusia, baginda Nabi Muhammad saw, kepada seluruh keluarga, para sahabat, serta seluruh ummatnya hingga akhir zaman.
Muharram Bulan Taqarrub
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Muharram. Ia salah satu dari empat bulan yang Allah muliakan,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah ialah dua belas bulan pada ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS at-Taubah: 36)
Sebagaimana penjelasan Nabi saw, empat bulan yang dimaksud adalah Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Karena itu, sudah selayaknya umat Islam memuliakan bulan Muharram. Tidak hanya dengan menjauhi dosa dan maksiat di dalamnya. Namun juga dengan memperbanyak ibadah dan taqarrub kepada Allah Swt.
Di antaranya adalah dengan berpuasa di bulan tersebut. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa puasa di bulan Muharram adalah termasuk puasa yang paling utama.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ”. صحيح مسلم.
Dari Abu Hurayrah ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah (puasa) di bulan Allah (yaitu) Muharam. Sedangkan salat yang paling utama setelah (salat) fardu adalah salat malam.” (HR Muslim)
Berdasar hadits tersebut dianjurkan bagi setiap muslim untuk berusaha memperbanyak puasa sunnah di bulan Muharram ini. Apalagi mengingat keutamaan dan pahala puasa sunnah yang Nabi saw sebutkan,
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh ribu musim. (HR al-Bukhari dan Muslim)
Jadi berpuasa sunnah di bulan Muharram adalah salah satu amalan yang disyariatkan. Ia adalah bulan taqarrub dan ibadah. Imam al-Qurthubi berkata, “Puasa Muharram disebut sebagai puasa terbaik karena Muharram merupakan awal permulaan tahun. Maka sangat bagus bila awal tahun itu dimulai dengan puasa sebagai amal yang utama.”
Muharram Bulan Kemenangan
Selanjutnya, bulan Muharram juga merupakan bulan kemuliaan dan kemenangan bagi kaum beriman. Pasalnya di bulan ini, para tokoh musuh Allah yang membangkang dan berlaku zalim dibinasakan. Allah menunjukkan pembelaan dan pertolongan-Nya kepada hamba-Nya yang beriman. Di antaranya Allah menyelematkan Nabi Musa as berikut para pengikutnya dan sebaliknya menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صُيَّامًا فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ فِيهِ فِرْعَوْنَ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْنُ أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Dari [Ibnu Abbas] ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah dan mendapati mereka sedang berpuasa, lalu beliau bertanya: “Ini hari apa?” mereka menjawab, “Ini adalah hari dimana Allah selamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun, lalu Musa berpuasa sebagai rasa syukur. ” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “Kami lebih berhak atas Musa dari kalian, ” Beliau lalu berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa (pada hari itu). ” (HR Ibn Majah)
Disebutkan pula bahwa pada bulan Muharram ini doa Nabi Adam as dikabulkan, kapal Nabi Nuh as berlabuh dengan selamat, Nabi Ibrahim selamat dari upaya pembakaran terhadapnya, Nabi Ayyub as sembuh dari sakitnya, Nabi Yunus as sembuh dari sakitnya, dan seterusnya.
Jadi bulan Muharram adalah bulan kemuliaan dan kemenangan. Menangnya kebenaran atas kebatilan. Menangnya keadilan atas kelaliman. Maka, sudah selayaknya di bulan Muharram ini umat Islam berjuang dan bermunajat bagi datangnya pertolongan dan kemenangan dari Allah Swt.
Muharram Bulan Hijrah
Lalu bulan Muharram ini juga merupakan bulan hijrah. Bulan peralihan dan transformasi. Sebab awal persiapan untuk berhijrah dari Mekkah ke Madinah dimulai dari bulan Muharram. Al-Hafidz Ibn Hajar menegaskan, “Mereka mengakhirkan dari Rabiul Awwal ke Muharram karena awal mula munculnya tekad untuk berhijrah sudah ada pada bulan Muharram. Yaitu diawali oleh Baiat yang terjadi di pertengahan bulan Dzulhijjah sebagai pendahuluan hijrah. Lalu awal munculnya hilal setelah baiat dan munculnya tekad untuk berhijrah adalah pada hilal bulan Muharram. Maka sangat layak kalau Muharram disebut sebagai awal persiapan hijrah.”
Dalam konteks hijrah di masa kini, maka Muharram adalah momentum untuk melakukan transformasi dan hijrah maknawi. Hijrah bukan mundur kalah. Namun justru sebaliknya. Bergerak untuk menggapai kemenangan. Ia harus menjadi menjadi titik tolak perubahan ke arah yang lebih baik dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
المُهَاجِر مَنْ هَجَرَ ما نَهَى الله عَنْه
Al-Muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, marilah kita sambut datangnya bulan Muharram dengan memperbanyak taqarrub dan ibadah, dengan berjuang dan bermunajat untuk menyambut datangnya kemenangan, dan dengan bersungguh-sungguh melaksanakan perintah dan menjauhi semua larangan-Nya. Dengan itu insya Allah pertolongan Allah akan datang.
Semoga taufik dan inayah Allah membersamai kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ تِلاَوَتَه فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِين إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. واسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وشَمَاتة الأعْداَء وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً،
اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ الْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر
