Hari dan Nama Besar Tentara Sepanjang Masa

Pointer Khutbah Juma’t 1444 H (Seri 116)

Tema : Hari dan Nama Besar Tentara Sepanjang Masa

Penulis : KH. Dr. Surahman Hidayat, MA

إنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفرهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنُعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللّه فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِل فَلاَ هَادِي لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إلاّ اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ والصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى حَبِيْبِنَا وَحَبِيْبِ رَبِّ العالمَيْنَ إمامِ المتقين وقَائدِ الغُرِّ المُحَجَّلِينَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وأنصاره وأحْبَابِه وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمّا بَعْدُ».

فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

KHUTBAH I

Jamaah Jum’at rahimakumullah

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah atas limpahan nikmat dan karunia-Nya yang tidak terhingga. Terutama, nikmat iman dan Islam yang menjadi modal selamat bahagia. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam, teladan umat manusia, Nabi Muhammad saw berikut keluarga, para sahabat, dan semua pengikutnya hingga akhir zaman.

Tanggal 5 Oktober yang lalu diperingati sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia. Hari ini tidak lepas dari sejarah terbentuknya Tentara Nasional Indonesia sebagai pihak yang berada di garda terdepan dalam mempertahankan negara Indonesia. Berdirinya TNI berawal dari terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945. Setelah itu nama tentara indonesia berubah-ubah namun pada akhirnya kembali kepada TNI.

Penamaan tentara Indonesia dengan TNI adalah sangat tepat dan sesuai dengan spirit Islam. Alquran juga mempergunakan kata jundun dalam bentuk tunggal dan junud dalam bentuk jamak yang bermakna tentara atau prajurit untuk merujuk kepada satu kelompok yang semangat melakukan perjuangan. Dalam hal ini tentu yang dimaksud adalah perjuangan membela kebenaran. Sebab ada pula tentara atau prajurit yang membela dan memperjuangkan kebatilan.

Allah befirman,

وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ ٱلْغَٰلِبُونَ

Sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang (QS ash-Shaffat: 173).

وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا

Dan milik Allah tentara langit dan bumi. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (QS al-Fath: 7)

Alhamdulillah kalau melihat kepada track record para panglima Tentara Nasional Indonesia, sebagian besar mereka berasal dari kalangan santri atau minimal mempunyai hubungan yang dekat dengan Islam. Sehingga memadukan antara moralitas kesantrian dan kejuritan. Hal itu misalnya sangat terlihat pada sosok Jenderal Besar Sudirman. Beliau adalah sosok guru Alquran yang mempunyai kepribadian istimewa. Pada diri beliau berkumpul sifat religius dan keprajuritan. Jasa beliau dalam membela dan mempertahankan NKRI sangat besar dan tidak diragukan.

Demikian pula dengan Jenderal AH Nasution yang nyaris menjadi korban keganasan PKI. Keluarganya juga sangat taat. Alhamdulillah dengan pertolongan-Nya beliau selamat dari G-30-S PKI. Pernah diceritakan bahwa Jenderal AH Nasution saat diundang ke Rusia yang ketika itu cuacanya sangat dingin, beliau tetap memergunakan peci dan pakaian yang memudahkan beliau untuk berwudhu dan shalat.

Jamaah Jum’at rahimakumullah

Selanjutnya adalah Jenderal Soeharto yang meskipun lekat dengan karakter dan sifat orang jawa yang dekat dengan kebatinan namun semua itu dilandasi oleh spirit keislaman dan religiutas yang cukup kuat. Beliau pernah berkata, “Ilmu kebatinan itu adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Mendekatkan batin kita kepada-Nya. Orang kadang-kadang salah kaprah, mengira ilmu kebatinan itu klenik.”

Hal itu ditunjukkan dengan keikhlasan dan ketulusan dalam bekerja serta beribadah kepada-Nya. Salah satu contoh ibadah Bapak Soeharta adalah berpuasa senin-kamis. Religuitas Pak Harto juga berimbas kepada isterinya, Ibu Tien Soeharto, yang menyatakan bahwa jimat beliau dalam hidup ini adalah surat al-Fatihah.

Saat Abdul Latief mendapat musibah di mana tempat usahanya mengalami kebakaran, Ibu Tien memberikan nasihat kepadanya agar mengingat-ingat barangkali ada kewajiban yan tidak tertunaikan. Maka, sejak saat itu Pak Abdul Latief rajib berzakat dan bersedekah. Itulah pembuka jalan kelapangan bagi manusia.

Setelahnya muncul sosok Jenderal M Yusuf yang juga kental dengan nuansa kesantrian dan kejuritan. Beliau sangat dekat dengan ulama dan masyarakat serta memiliki nasionalisme yang kuat dalam mempertahankan keutuhan NKRI.

Jamaah Jum’at rahimakumullah

Itulah sejumlah sosok panglima TNI dari masa ke masa. Tentara Nasional Indonesia tentu memiliki posisi yang sangat strategis. Ketika keprajuritan berpadu dengan kesatrian, mereka akan memeroleh kemuliaan. Saat berjuang membela NKRI berbagai kondisi mereka hadapi. Selama semangatnya mulia untuk memeroleh ridha Allah, maka perjuangan tentara selalu berada dalam kebaikan. Sekalipun harus mengorbankan nyawa maka itu menjadi jalan memeroleh syahid dan kedudukan mulia di sisi Allah Swt.

Karena itu semangat hari TNI. Semoga Allah memberikan kekuatan baik secara lahir maupun batin agar senantiasa mulia di dunia dan akhirat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ تِلاَوَتَه فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِين إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. واسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

 اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وشَمَاتة الأعْداَء وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً

اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ الْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

Unduh File PDF