Pointer Khutbah Juma’t 1442 H (Seri 51)
Tema : Allah Menolong Agama-Nya dengan Tangan Mukmin dan yang Lain
Penulis : KH. Dr. Surahman Hidayat, MA.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الَّذِي نَصَرَ دِينَهُ بِيَدِه وبِأيْدِى الْمُؤْمِنِين . أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوات وَالْأَرْض وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ . وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِى إلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ . فَالَّلهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ وَلَدِ آدَمَ وَسَيِّد الْخَلْقِ أَجْمَعِينَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ اتَّبَعَ هُدَاهُم بِإِحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّينِ . أَمَّا بَعْدُ فَأُوصِيْكُم بِتَقْوَى اللَّهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إلَّا وَأَنْتُمْ مُؤْمِنُون .
Jamaah shalat jumah rahimakumullah!
Bersyukur kepada Allah Swt bahwa kita tetap bisa rukuk sujud kepada-Nya, berbagi dengan sesama hamba-Nya. Inilah jalan takwa untuk senantiasa kita tekuni dan kita kokohkan. Bersama tidak kurang dari 219 juta kaum muslimin di bumi pertiwi Indonesia.
Dalam posisi sebagai makhluk Allah, Dia telah menyediakan fasilitas untuk kita bisa hidup dengan baik sebagaimana firman-Nya,
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.” (QS al-Jatsiyah: 13).
Apabila posisi kita naik, sebagai muslim, dan naik lagi menjadi para penebar dan pembela kemuliaan agama-Nya, entah dengan menepis bermacam hujatan dan pelecehan, serta ambil bagian secara tidak langsung apalagi langsung membela kesucian muqaddasat yang dimuliakan-Nya dan melindungi jiwa manusia lewat tauhid yang Allah muliakan melebihi ka’ bah-Nya. Dengan begitu, tentu pertolongan serta jaminan perlindungan-Nya lebih kuat dan konfirm. Dengan cara dan kekuatan Rabbil alamin yang tak terhingga sesuai waktu yang Dia pilih. Allah berfirman,
وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
“Milik Allah bala tentara langit dan bumi. Allah Mahaperkasa dan Mahabijaksana.” (QS al-Fath: 7)
Apapun IKON ISLAM YANG suci dan sudah dilekatkan pada kekuasaan-Nya pasti Allah Sendiri akan menjamin pembelaan dan pemenangannya. Misalnya saja pemeliharaan Alquran. Dialah penjaminnya seperti disebutkan dalam surat al-Hijr ayat 9.
Terhadap agresi peghancuran Baitullah Ka’bah al-Musyarrafah, Allah Iangsung intervensi menyelamatkannya. Di saat tak ada manusia yang berdaya, maka tentara Allah (burung ababil) telah siap, sigap dan dengan sukses membelanya. Itu membuktikan bahwa untuk melindungi muqaddasat dan muharramat Allah, semua di tangan Allah dan kuasa-Nya. Selaku manusia yang beriman dan memuliakan simbol dan ikon yang dimuIiakan-Nya, saat kita ambil bagian dengan doa sekalipun pasti memeroleh kebaikan. Terlebih jika mampu mengorbankan harta, tenaga, apatah lagi berkorban jiwa. Minimal beroIeh pahala sebeIum barakah dan magfirah. Lebih tinggi lagi meraih syahadah akhirat. Dan puncaknya syahadah dunia akhirat. ALLAHU Akbar!
Dalam kuasa Allah, tangan-tangan yang Islam bahkan masih memusuhi, dengan mudah digerakkan (ditaskhir) oleh-Nya untuk membantu perjuangan Islam. Firman Allah, sabda RasuI-Nya dan fakta sepanjang masa membuktikan kebenaran hakekat ini. Sabda Rasulillah saw,
وَإِنَّ اللَّهَ لَيُؤَيِّدُ هَذَا الدِّينَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ
“Sesungguhnya Allah menolong agama ini dengan lelaki yang fasik pendosa”. (HR al-Bukhari dan Muslim)
Pada masa Nabi Musa, beliau ditolong melalui isteri Firaun dan fasilitas istana Firaun. Dakwah Nabi Yusuf as dibela melalui Patih Aziz Mesir yang menyerahkan posisi terhormat kepada Nabi Yusuf as. Nabi Nuhammad saw dibela melalui ketokohan sayidina Hamzah, dan bersyahadatnya Umar bin Khatthab yang telah meneteskan darah saudara perempuan dan suaminya.
Dalam konteks tahrir Indonesia, maka untuk memperlancar perjuangan kemerdekaan yang menghadirkan resolusi jihad Hadlratul Syaikh KH Hasyim Asy’ari dan hari pahlawan 10 Nopember 1945 Allah Swt menggerakkan tentara sekutu untuk menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagashaki. Penjajah terakhir Jepang kemudian menyerah tanpa syarat. Dan mengundang para wakil rakyat Indonesia untuk membicarakan Penyerahan kemerdekaan. Tapi demi ruhul jihad dan darah para pahlawan kusuma bangsa, para pemimpin bangsa menolak hadiah kemerdekaan. Sebab semangat dan pengorbanan beribu anak bangsa memantapkan pilihan bahwa kemerdekaan Indonesia memang genuine kita rebut. Maka pada bulan Ramadhan hari Jumat pukul 10.00 di Pegangsaan Timur dipilih detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan teks proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan ditandatangani oleh Dwi tunggal Soekarno Hatta.
Pada hari inipun sebentuk pertolongan Allah melalui tangan Cristiano Ronaldo menyumbang Hamas dengan seribu roket canggih untuk meratakan Israel, katanya. Sebelum ini. Pada perang Arab Israel 1973, tentara Arab khususnya Mesir unggul dan tentara Israel panik yang mempercepat kekelahannya. Hakekat itu telah diinfokan al Quran,
يُخْرِبُوْنَ بُيُوْتَهُمْ بِاَيْدِيْهِمْ وَاَيْدِى الْمُؤْمِنِيْنَ فَاعْتَبِرُوْا يٰاُولِى الْاَبْصَارِ
“Mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!” (QS al-Hasyr: 2)
Dari fakta dan hakekat kebenaran yang diutarakan di atas kita harus mantap bahwa urusan Dinullah, muqaddasatullah, hurumatullah dan sya’airullah dengan bantuan muslim atau yang lain yang ikut berkontribusi, Allah Swt akan menangani dan menyelesaikan. Eksistensi Alquran, keberadaan Islam di bumi pertiwi, ikon-ikon mukaddas di Mekah, Madinah dan Palestina, dengan keputusan serta kuasa Allah itu semua tidak akan hilang. Terkhusus jaminan Allah bagi eksistensi serta kesucian Alquran.
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَه لَحٰفِظُوْنَ
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (QS al-Hijr: 9)
Belakangan ini ada isu tentang pemalsuan Alquran dengan merevisi ayat-ayat yang disebut sumber “radikalisme”. Diisukan bahwa pemerintah Hindu di India menggunakan tangan tokoh syiah menangani proyek itu. Seiring dengannya, kolaborasi Amerika dengan Israel menggarap penerbitan “Alquran Trinitas”. Apa yang mereka lakukan ini sangat bodoh dan pasti gagal total dengan akibat mengerikan atas pelakunya. Sebab Allah telah menegaskan apa yang akan menimpa pemalsu penista Alquran. Tidak pandang bulu. Bahkan sekiranya (pengandaian) dilakukan oleh seorang Muhammad saw pun, pasti disiksa. Apalagi oleh orang yang kafir agressor.
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ ٱلْأَقَاوِيلِ لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِٱلْيَمِينِ ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ ٱلْوَتِينَ فَمَا مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَٰجِزِينَ
“Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.” (QS al-Haqqah: 44-47)
Jamaah rahimakumullah !
Tapi soalnya, eksistensi umat muslim tidak termasuk muqaddasatullah. Kita bisa tergerus, secara kualitas apalagi kuantitasnya. Jumlah Muslimin khususnya di lndonesia bisa saja berkurang bahkan menjadi minoritas . Apa yang terjadi di Shinkiang terhadap muslimin Uighur bisa saja terjadi di kawaan negeri lain ,wal iyadzu billah mindzalik! Untuk mempertahankan eksistensi umat secara demografis, sosial ekonomi dan politik, tergantung pada mujahadah, usaha kaum muslimin sendiri.
Jadi, kita dan generasi pelanjut hari ini dan kedepan seperti apa lebih banyak ditentukan oleh apa dan bagaimana perjuangan hari ini. Dengan mengelola sunnatullah untuk mewujudkan kemenangan.
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ
“Orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS al-Ankabut: 96)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ تِلاَوَتَه فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِين إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. واسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah II
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِق وَالْبَشَر . فَاللّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِك عَلَى النَّبِىّ الْمُخْتَار وَعَلَى آلِهِ الْأَطْهَار وَأَصْحَابِه الْأَغْيَار . أَمَّا بَعْدُ فَأُوصِيْكُم وَإيَّاي بِتَقْوَى اللَّهِ فِى اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ . وَفِى الْعَلَن وَالْإِسْرَار . وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِىِّ فَصَلُّوا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا كَثِيرًا .
وَاَللَّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ . الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ . وَاَللَّهُمّ سَلَّمْنَا وَالْمُسْلِمِينَ مِنْ آفَاتِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ . وَجَنِّبْناَ وَإِيَّاهُم مِنْ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ . مِن بَلَدِنَا هَذَا وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ .
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . وَآخَر دَعْوَانَا أَن الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ