Pointer Khutbah Juma’t 1442 H (Seri 39)
Tema : Al-Quds Hutang Indonesia: Dunia Sampai Akhirat
Penulis : KH. Dr. Surahman Hidayat, MA.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنْ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَا إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِير
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
فَاللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِين أَمَّا بَعْدُ ، فَيا عباد الله أُوْصىِ نَفْسِى وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُون
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, marilah selalu kita wasiati diri kita untuk menjaga dan merawat, menumbuhkan dan menyuburkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Taala, sebagai syarat mutlak untuk mendapatkan keselamatan hakiki di dunia dan akhirat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan muslim.” (QS Ali Imran: 102)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Setiap kali memasuki bulan Rajab yang mulia ini dan setiap kali memperingati peristiwa isra’ dan mikraj sebagai peristiwa spektakuler yang telah Allah hadirkan dalam kehidupan Rasulullah saw kita teringat dengan kondisi al-Aqsha dan al-Quds yang saat ini sangat menyedihkan. Tempat suci tersebut saat ini berada dalam kendali zionis. Ia tertawan dalam cengkeraman penjajah yang terus memperluas kekuasaannya begitu rupa.
Maka, peringatan Isra mikraj harus dijadikan sebagai momentum untuk menyuarakan pembelaan terhadap al-Aqsa dan al-Quds secara massal dan secara massif. Terdapat sejumlah alasan mengapa kita harus terus menyuarakan pembebasan al-Aqsha dan al-Quds.
Pertama, karena ia bagian dari masalah akidah. Masjidil Aqsa merupakan tempat tujuan Isra Nabi saw. Ia adalah tempat suci yang di sekelilingnya Allah liputi dengan keberkahan. Hal itu disebutkan secara eksplisit dalam Alquran,
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِى أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَا إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِير
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra: 1)
Maka, tidak layak negeri dan tempat yang penuh dengan keberkahan tersebut dibiarkan jatuh ke tangan penjajah zionis Israel.
Kedua, Masjid al-Aqsha adalah kiblat pertama kaum muslimin. Sejak Rasulullah saw berdakwah di Mekkah Al-Mukarramah hingga beliau berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah, Allah perintahkan untuk menghadap ke arah masjid ini. Rasulullah melaksanakan perintah Allah tersebut bersama kaum muslimin. Baru setelah 16-17 bulan setelah berhijrah, Allah perintahkan kepada beliau agar menghadap ke Ka’bah yang terletak di Makkah. Karena itu, sikap membela dan memuliakan Masjidil Aqsa dan al-Quds adalah bagian dari mengagungkan syiar Allah,
ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ (سورة الحج: 32)
“Demikianlah (perintah Allah). Siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu bersumber dari ketakwaan hati.” (QS Al-Haj: 32)
Ketiga, Palestina juga punya jasa terhadap kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia yang tidak boleh dilupakan. Saat negara-negara di dunia belum memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda, imam Masjid Al-aqsha telah menyatakan kemerdekaan Indonesia dan meminta negara-negara Arab agar memberikan pengakuannya. Maka jadilah Mesir negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Sekarang Palestina yang sedang dalam penjajahan Yahudi membutuhkan pengakuan kemerdekaan, dan kita yang berhutang pada Palestina sudah seharusnya membantu saudaranya yang sedang dijajah secara kejam oleh Yahudi.
Apalagi dalam pembukaan UUD negara kita dengan jelas disebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan karenanya segala bentuk penjajahan di muka bumi harus dihapuskan. Maka membantu negara Palestina untuk merdeka dan bebas dari penjajahan merupakan hutang yang harus terbayar. Kewajiban untuk melunasi hutang tersebut akan terus dituntut sampai ke akhirat.
Jamaah jumat rahimakumullah!
Seperti diketahui, zionis Israel merupakan agresor yang paling kejam. Mereka sangat benci dan memusuhi umat Islam. Maka, sudah selayaknya kaum muslimin bersatu padu bekerja sama dalam membantu perjuangan kaum muslimin di Palestina. Tidak boleh menyerah, putus asa, apalagi abai di dalamnya.
Kita juga wajib mewariskan tsaqafah kewajiban untuk ambil bagian dalam tathiril alquds menyongsong pembebasannya yang menjadi tanda bahwa kiamat telah dekat. Kewajiban untuk ambil bagian dalam pembebasan al-Quds tersebut harus ditanamkan kepada anak cucu kita baik lewat lembaga sekolah maupun lewat setiap rumah muslim. Semoga Allah mengembalikan al-Aqsha dan al-Quds ke dalam pangkuan umat Islam.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
إِنَّ اْلحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ،
اَشْهَدُ اَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرْيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ محمد، وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا محمد، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْم، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا محمدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ محمد، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْم، فِي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي اْلقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بسم الله الرحمن الرحيم، ياَ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ، وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.
وَيَا مَعَاشِرَ الْمُسِلِمِيْنَ، ادْعُوا اللهَ تَعَالَى وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالْإِجَابَة، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسِلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اللَّهُمَّ أَعِزَّنَا بِاْلإِسْلَامِ وَأَعِزَّ الْإِسْلَامَ بِنَا، اللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وْاْلوَبَاءَ وَالشَدَائِدَ وَالْمِحَنَ وَاْلِفَتَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذِهِ اِنْدُوْنِيْسِيَا وَمِنْ سَائِرِ بِلاَدِ الْمُسِلِمِيْنَ عَامَّةً، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن. ِ
اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا اْلمُسْتَضْعَفِيْنَ الْمُحَاصَرِيْنَ فِي غَزَّة، وَالْمُرَابِطِيْنَ وَاْلمُرَابِطَاتِ فِي بَيْتِ اْلمَقْدِسِ، رُحْمَاكَ بِهِمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُوْدِ الْمُعْتَدِيْنَ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ، اللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ، وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَلْقِ فِي قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ باِلْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلَبغَيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، اذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.