Wafat Dalam Islam

Oleh: KH. Iman Santoso, Lc, MEI

Allah Ta’ala berfirman, melalui lisan nabi Yusuf as

{ ۞رَبِّ قَدۡ ءَاتَيۡتَنِي مِنَ ٱلۡمُلۡكِ وَعَلَّمۡتَنِي مِن تَأۡوِيلِ ٱلۡأَحَادِيثِۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ أَنتَ وَلِيِّۦ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۖ تَوَفَّنِي مُسۡلِمٗا وَأَلۡحِقۡنِي بِٱلصَّٰلِحِينَ }

“Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang salih.” (QS Yusuf 101)

Nabi Yusuf as dalam posisi di puncak kekuasaan justru yang diminta adalah mati dalam keadaan muslim, dipertemukan dan digabungkan bersama orang-orang shalih.

Semoga kita diwafatkan Allah Ta’ala dalam keadaan muslim dan husnul khotimah, karena dunia itu fana (sementara), kekuasaan dan jabatan di dunia fana, kesenangan di dunia fana, kekayaan, properti dan kemewahan di dunia fana. Demikian juga kesulitan, musibah dan kemiskinan di dunia fana.

Semoga kita tidak tertipu oleh dunia dan sabar atas ujian yang menimpa di dunia, karena dunia itu fana dan akherat itu kekal. Marilah terus berbekal dengan iman, ilmu dan amal shaleh, semoga husnul khotimah.