Oleh : Ustadz Farid Nu’man, SS.
Banyak kerugian yang akan dialami oleh orang yang melupakan Al Quran, di antaranya:
1. Diberikan Penghidupan yang sempit
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS. Thaha (20): 124)
Makna dzikri di sini adalah Al Quran, Imam Ibnu Katsir mengatakan:
أي: خالف أمري، وما أنزلته على رسولي، أعرض عنه وتناساه وأخذ من غيره
Yaitu menyelisihi perintahKu, dan apa yang Aku turunkan kepada RasulKu, dia berpaling darinya dan melupakannya dan mengambil dari selainnya. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 5/322)
Mereka akan diberi penghidupan yang sempit, jika kita melihat mereka mengalami kemudahan dalam ma’isyah (penghasilan), maka kesempitan itu akan diberikan di kuburnya berupa azabNya.
Dijelaskan dalam Tafsir Al Muyassar:
فإن له في الحياة الأولى معيشة ضيِّقة شاقة -وإن ظهر أنه من أهل الفضل واليسار-، ويُضيَّق قبره عليه ويعذَّب فيه
Maka sesungguhnya baginya pada kehidupan yang pertama (di dunia) berupa penghidupan dan sempit dan sulit –jika nampak bahwa dia termasuk orang banyak karunia dan kemudahan- maka dia akan disempitkan dan diazab di dalam kuburnya. (Tafsir Al Muyassar, 5/408)
2. Dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan buta
Allah Ta’ala menjelaskan:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan akan Kami kumpulkan pada hari kiamat nanti dalam keadaan buta. (QS. Thaha (20): 124)
Abu Shalih, Mujahid, dan As Suddi mengatakan makna “buta” adalah mereka tidak memiliki hujjah dihadapan Allah. ‘Ikrimah mengatakan bahwa mereka buta dari segala hal, kecuali neraka jahanam. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 5/324)
3. Hidupnya tersesat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
“Telah aku tinggalkan untuk kalian dua hal yang jika kalian berpegang teguh pada keduanya maka kalian tidak akan pernah tersesat: Kitabullah dan Sunah NabiNya.”
(HR. Malik dalam Al Muwatha’ No. 1594, secara mursal. Syaikh Al Albani menyatakan: hasan. Lihat Misykah Al Mashabih No. 186)
Mafhum mukhalafah/makna implisit-nya, jika berpegang pada Al Quran dan As Sunnah tidak akan tersesat maka, menjauhinya akan tersesat. Hal ini juga ditegaskan dalam Al Quran:
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلإِسْلامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (QS. Az Zumar (39): 22)
4. Mendapatkan azab yang buruk
Allah Ta’ala berfirman:
أَوْ تَقُولُوا لَوْ أَنَّا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْكِتَابُ لَكُنَّا أَهْدَى مِنْهُمْ فَقَدْ جَاءَكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَّبَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَصَدَفَ عَنْهَا سَنَجْزِي الَّذِينَ يَصْدِفُونَ عَنْ آيَاتِنَا سُوءَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يَصْدِفُونَ
Atau agar kamu (tidak) mengatakan: “Sesungguhnya jikalau kitab ini diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka.” Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksa yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling. (QS. Al Maidah (5): 157)
5. Terus menerus dalam kegelapan
Orang yang berpaling dari Al Quran akan terus menerus dalam kegelapan (Az Zhulm). Allah Ta’ala berfirman:
الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS. Ibrahim (14): 1)
6. Kehidupan yang merugi
Allah Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاوَتِهِ أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS. Al Baqarah (2): 121)
Dan masih banyak bahaya-bahaya lainnya, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Semoga Allah Ta’ala teguhkan kita untuk hidup bersama Al Quran.
Wallahu A’lam