Oleh: KH. Aunur Rafiq Saleh, Lc.
وَاِ ذْ قُلْنَا لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰ دَمَ فَسَجَدُوْۤا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ ۗ اَبٰى وَا سْتَكْبَرَ ۖ وَكَا نَ مِنَ الْكٰفِرِ يْنَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kamu kepada Adam! Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir.”
(QS. Al-Baqarah: 34)
• Iblis tidak mau bersujud kepada Adam ketika diperintahkan Allah bersujud kepadanya. Keengganan bersujud ini menyebabkan Iblis terusir dari rahmat Allah.
• Jika kita renungkan dan bandingkan sikap Iblis dan sikap orang-orang yang tidak mau shalat dari kalangan kaum muslimin pasti kita mendapatkan gambaran mengagumkan tentang betapa besarnya rahmat Allah kepada umat ini.
• Iblis tidak mau bersujud kepada Adam sedangkan orang-orang yang meninggalkan shalat itu tidak mau bersujud kepada Tuhan yang menciptakan Adam. Sekalipun demikian, Dia tidak langsung mengusir mereka dari rahmat-Nya tetapi masih terus memanggil mereka siang dan malam agar kembali kepada-Nya dan mau bersujud kepada-Nya. Firman-Nya:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَـكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِ يْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۙ يَوْمَ لَا يُخْزِ ى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ ۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَ يْمَا نِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَاۤ اَ تْمِمْ لَـنَا نُوْرَنَا وَا غْفِرْ لَـنَا ۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-Tahrim: 8)
• Karena itu, jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan Allah. Segeralah kembali kepada-Nya sebelum terlambat.
• Jangan salah menyikapi rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya dengan menunda tobat, karena manusia tidak tahu kapan terjadinya kiamat kecil (kematian) yang pasti dialaminya.
• Kesempatan untuk kembali kepada-Nya diberikan sedemikian panjang waktunya karena Allah ingin umat Muhammad saw semuanya masuk surga. Karena itu, bila ada diantara umat Muhammad saw yang masuk neraka maka hal itu karena kesalahannya semata yang tidak segera memanfaatkan kesempatan yang diberikan. Sabda Nabi saw:
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
“Setiap umatku masuk surga kecuali yang enggan. Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan? Nabi saw menjawab: Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti ia enggan.” (Bukhari 6737)