Pertolongan Allah dan Dukungan Orang-orang Beriman

Narasumber : KH. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc

وَاِ نْ  يُّرِ يْدُوْۤا  اَنْ  يَّخْدَعُوْكَ  فَاِ نَّ  حَسْبَكَ  اللّٰهُ   ۗ هُوَ  الَّذِيْۤ  اَيَّدَكَ  بِنَصْرِهٖ  وَبِا لْمُؤْمِنِيْنَ

“Dan jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu. Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan (dukungan) orang-orang mukmin,” (QS. Al-Anfal: 62)

• Ayat ini mengingatkan bahwa perjuangan dakwah, agar bisa menang dan aman dari tipu daya musuh, sangat memerlukan pertolongan Allah dan dukungan orang-orang beriman.

• Pertolongan Allah bisa didapat dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya dalam semua aspek kehidupan dan memperjuangkan agama-Nya secara ikhlas, benar, serius dan optimal. Firman Allah:

يٰۤـاَيُّهَا  الَّذِيْنَ  اٰمَنُوْۤا  اِنْ  تَـنْصُرُوا  اللّٰهَ  يَنْصُرْكُمْ  وَيُثَبِّتْ  اَقْدَا مَكُمْ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)

• Sedangkan dukungan orang-orang beriman harus diupayakan dengan mendakwahi orang-orang beriman, merekrut dan membina mereka dengan nilai-nilai Islam kemudian menggerakkan dan menumbuhkan kesadaran mereka untuk memberikan dukungan terhadap perjuangan dakwah.

• Kedua langkah di atas dicontohkan oleh Nabi saw dalam dakwahnya dengan sangat baik hingga dakwah Nabi saw beroleh kemenangan dalam waktu sangat singkat.

• Nabi saw berhasil menggalang dukungan orang-orang beriman dalam jumlah yang terus bertambah, dari waktu ke waktu. Karena rekrutmen dukungan orang-orang beriman ini tidak hanya mempertimbangkan kwalitas saja tetapi juga mengupayakan kwantitas sesuai dengan makin banyaknya tantangan dan makin luasnya persebaran dakwah.

• Rekrutmen dukungan orang-orang beriman yang terus bertumbuh dan bertambah ini bisa kita baca dari data berikut.

• Dalam perang Badar (tahun 2 hijrah), jumlah orang-orang beriman yang ikut berjuangi bersama Nabi saw sebanyak 314 prajurit. Dalam perang Uhud (3 hijrah) sebanyak 700 prajurit. Dalam perjanjian Hudaibiyah (Dzul Qa’dah 6 hijrah) sebanyak 1400 prajurit. Dalam perang Khaibar (Muharram 7 hijrah) sebanyak 1400 prajurit. Dalam perang Mu’tah (Jumadil Ula 8 hijrah) sebanyak 3000 prajurit. Dalam Fathu Makkah (Ramadhan 8 hijrah) sebanyak 10.000 prajurit. Dalam perang Hunain (Syawal 8 hijrah) sebanyak 12.000 prajurit. Dalam perang Tabuk (Rajab 9 hijrah) sebanyak 30.000 prajurit. Dalam perang Yarmuk di masa pemerintahan Abu Bakar sebanyak 40.000 prajurit.

• Dari data di atas kita bisa mengetahui bagaimana Nabi saw mengupayakan dukungan orang-orang beriman ini terus bertambah jumlahnya, tidak stagnan.

• Hal ini harus menjadi pelajaran bagi perjuangan dakwah dimana pun dan kapan pun. Tidak boleh berdalih mementingkan kwalitas tetapi mengabaikan kwantitas atau pertambahan jumlah dukungan orang-orang beriman.

• Ayat yang menyebutkan, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah” (al-Baqarah: 249), untuk meneguhkan hati setelah berusaha maksimal dan menekankan kwalitas, bukan untuk menjustifikasi stagnansi pertambahan jumlah dukungan orang-orang beriman. Buktinya, Nabi saw selalu mengupayakan pertambahan jumlah dukungan orang-orang beriman ini.

• Pertambahan dukungan orang-orang beriman ini akan mengalami stagnansi bila proses kaderisasi dan regenerasi para dai pembina umat terhenti. Ini sunnatullah yang tidak bisa ditawar atau diubah.