Oleh: KH. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc
لِاِ يْلٰفِ قُرَ يْشٍ
“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,” (QS. Quraisy: 1)
1- Quraisy adalah kabilah Nabi Muhammad saw. Salah satu kabilah yang disegani dan dihormati di kalangan bangsa Arab saat itu.
2- Allah mengingatkan berbagai nikmat yang dikaruniakan kepada kabilah ini.
3- Diantara nikmat itu adalah persatuan dan kekompakan mereka (salah satu makna ايلاف adalah persatuan dan kekompakan) hingga menjadi kabilah yang disegani dan dihormati bahkan mendapat penghargaan sebagai kabilah yang menjadi asal lahirnya Nabi terakhir dan paling mulia.
4- Karena nikmat Allah berupa persatuan dan kekompakan ini pula mereka punya kebiasaan melakukan perjalanan dagang ke Syam (Suriyah dan sekitarnya) di musim panas dan ke Yaman di musim dingin.
5- Karena nikmat perjalanan dagang ini hidup mereka makmur dan tidak mengalami kelaparan dan negeri mereka aman (ayat 4). Suasana ini digambarkan juga di ayat lain:
اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّا سُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۗ اَفَبِا لْبَا طِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَكْفُرُوْنَ
“Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa (setelah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah?”
(QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 67)
6- Ini semua berkat doa Nabi Ibrahim yang diabadikan di dalam al-Quran:
وَاِ ذْ قَا لَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّا رْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ قَا لَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُ مَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗۤ اِلٰى عَذَا بِ النَّا رِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, Dia (Allah) berfirman, Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 126)
7- Karena nikmat persatuan dan kekompakan ini juga Allah melindungi Ka’bah yang ada di kota Mekah dari serangan pasukan gajah yang dipimpin Abrahah.
8- Karena semua nikmat tersebut seharusnya orang-orang Quraisy bersyukur kepada Allah dengan beriman kepada Nabi Muhammad saw yang diutus dari kalangan mereka sehingga mereka bisa beribadah dan menyembah Tuhan pemilik Rumah (Ka’bah).
9- Inti pelajaran surat ini:
• Berbagai kenikmatan berupa kemakmuran hidup dan keamanan harus disyukuri dengan beribadah kepada Allah yang telah mengaruniakan keamanan dan kemakmuran.
• Kewajiban syukur ini berlaku di tingkat individu, masyarakat dan negeri.
• Pentingnya menjaga persatuan antar penduduk negeri. Sekalipun Quraisy masih musyrik tetapi mereka menjaga persatuan dan kekompakan maka Allah mengaruniakan kepada mereka sejumlah kebaikan yang menjadi landasan perbaikan-perbaikan dan kebaikan-kebaikan lainnya.
• NKRI termasuk wujud persatuan nasional yang harus dijaga. Jangan dikoyak hanya karena nafsu ingin memaksakan pendapat tanpa menoleransi pendapat lain. Bahkan perbedaan agama harus diterima dengan saling menghormati agama lain, jangan ada yang menista ajaran agama. Jangan teriak-teriak toleransi tetapi perilakunya intoleran. Ini bisa merusak persatuan nasional.