Melihat Surga dalam Satu Ayat

Oleh: KH. Iman Santoso, Lc, MEI

“Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar” (Al- Insan 20)

Surat Al-Insan ini, sesuai namanya, menjelaskan tentang manusia, perjalananya dan akhir kesudahannya. Akhir kesudahan manusia di dua tempat, surga atau neraka. Demikian pentingnya, Rasulullah saw selalu membaca surat As-Sajdah dan surat al-Insan dalam setiap sholat Shubuh di hari Jumat. Allah menceritakaan keni’matan surga di surat ini. Di satu ayat, ayat 20 menggambarkan surga secara garis besar dan lengkap. Di surga semuanya adalah keni’matan dan kerajaan yang besar. Penghuni surga itu menjadi raja atau ratu yang memiliki kerajaan besar yang penuh dengan kenikmatan.

Kenikmatan fisik dan maknawi secara puncak akan dirasakan oleh semua penghuni surga. Keni’matan fisik seperti fisik yang kuat dan besar seperti nabi Adam as, selalu sehat, tidak ada lelah, makan apa saja yang disukai, berhubungan suami istri dan bidadari, pakaian yang indah, minuman yang lezat, pemandangan yang indah, kendaran yang mewah dan semua itu diraih gratis hasil dari keimanan dan amal sholeh manusia di dunia. Puncak dari keni’matan fisik di surga adalah dia sebagai raja/ratu yang memiliki istana dan kerajaan yang besar. Bayangkanlah kerajaan di dunia dengan segala kemewahaan dan keindahannya, maka tidak ada bandingannya dengan kerajaan di surga.

Dikatakan pada penghuni surga yang paling akhir, “ Apakah engkau ridho, engkau seperti raja di dunia? Dia berkata, Saya ridho ya Rabb. Allah berfirman, “Engkau mendapatkan berlipat-lipat”. Berkata yang kelima, “Aku ridha ya Rabb”. Allah berfirman, “Ini untukmu sepuluh kali lipat seperti ini, bagimu apa saja yang engkau suka dan yang menyenangkan pandanganmu” (HR Muslim).

Sedangkan keni’matan maknawi, bahwa di surga kekal selamanya, tidak ada kesedihan, keluh kesah, takut dan khawatir, bertemu dengan orang yang dicintai dari para nabi, salafu sholeh dan orang yang beriman dari keluarganya. Dan puncak kenikamatannya adalah melihat Allah Ta’ala.

Oleh karena itu, nasehat untuk diri sendiri dan anda, jika di dunia belum beruntung , sulit, miskin, sakit, menderita, terpenjara dan banyak dizhalimi, bersabarlah dan tetaplah istiqomah, karena ketika seorang dimasukan ke surga lupa semua penderitaan di dunia.