Narasumber : KH. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc
• Al-Ashma’i (seorang ulama) berkata: Saya keluar dari Mekah menuju Taif untuk menghindari terik panas yang menyengat di bulan Ramadhan, agar saya bisa berpuasa di Taif dan terhindar dari panasnya kota Mekah. Kemudian seorang badui menemuiku lalu saya bertanya, mau kemana? Dia menjawab, ‘Saya mau pergi ke kota penuh berkah (Mekah) untuk berpuasa di bulan pemuh berkah’. Kemudian saya bertanya lagi, ‘Apakah kamu tidak takut panas?’ Dia menjawab, ‘Justru saya lari dari panas’.
• Perkataan ini seperti jawaban seseorang yang melakukan shalat malam hingga subuh lalu ditanya, kenapa kamu meletihkan diri sedemikian rupa? Ia menjawab, ‘Justru saya ingin bisa istirahat’.
• Dua dialog di atas ingin menyampaikan pelajaran kepada kita bahwa dunia ini tempat kita bersusah payah dan berjuang untuk mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan abadi di akhirat.
• Siapa yang hidup berfoya-foya dan bersenang-senang sepuasnya dan sesukanya di dunia ini maka dia akan sengsara di hari kemudian.
• Berfikir mencari kesenangan dan ‘istirahat’ di akhirat bisa membangkitkan semangat melakukan ibadah yang berat dan melelahkan di dunia ini. Harapan hidup senang dan bahagia di akhirat bisa mengalahkan rasa lelah dan berat dalam melakukan ibadah dan kebaikan.
• Harapan kepada Allah bisa meringankan berbagai beban berat dan penderitaan di dunia. Firman Allah:
وَلَا تَهِنُوْا فِى ابْتِغَآءِ الْقَوْمِ ۗ اِنْ تَكُوْنُوْا تَأْلَمُوْنَ فَاِ نَّهُمْ يَأْلَمُوْنَ كَمَا تَأْلَمُوْنَ ۚ وَتَرْجُوْنَ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا يَرْجُوْنَ ۗ وَ كَا نَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
“Dan janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka ketahuilah mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu rasakan, sedang kamu masih dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa’: 104)
• Jangan malas melakukan berbagai ketaatan hanya karena terasa berat atau melelahkan. Karena pahala juga diberikan sesuai beratnya perjuangan dan pengorbanan dalam melakukan ketaatan tersebut.
• Para penambang emas punya semangat dan kekuatan menggali tanah ke dalam bumi atau bukit ratusan meter dengan resiko yangat sangat berbahaya karena mereka punya harapan mendapatkan emas.
• Kenikmatan dan rahmat yang dijanjikan Allah kepada orang-orang beriman yang taat menjalankan agama-Nya jauh lebih besar dari tambang emas yang mereka cari.
• Seharusnya orang-orang beriman lebih bersemangat dan lebih kuat dalam beribadah kepada Allah ketimbang para petambang yang menggali gunung untuk mencari emas itu.
# Tetap semangat sampai akhir ramadhan karena kita sedang berada di hamparan emas rahmat yang sedang dihamparkan Allah. Hanya perlu semangat untuk mengambilnya dan pasti dapat insya Allah. Karena semua jalannya telah dimudahkan. Ayo tetap semangat sampai akhir.