Ta’ammulat Qur’aniyah
Narasumber : KH Aunur Rofiq Saleh Tamhid, Lc
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْۤا اِيْمَا نَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰٓئِكَ لَهُمُ الْاَ مْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (kesyirikan), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)
• Ayat ini menginspirasi banyak makna kehidupan.
• Pertama, iman bukan hanya ucapan lisan dan keyakinan hati saja, tetapi juga harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama menjauhi perbuatan zalim.
• Kedua, ayat ini melarang orang-orang beriman berbuat kezaliman. Orang beriman bisa berbuat zalim karena banyak faktor yang melemahkan keimanannya, terutama keserakahan dan ambisinya terhadap dunia.
• Ketiga, keamanan bagi orang-orang beriman tidak akan terwujud kecuali dengan meninggalkan kezaliman dalam kehidupan mereka. Selagi kezaliman masih dilakukan maka tidak ada keamanan jiwa, masyarakat dan negara. Sedemikian besar dosa kezaliman hingga bisa merusak keimanan seseorang dan mengganggu keamanan.
• Keempat, jika iman lenyap dari kehidupan, tidak lagi tercermin dalam berbagai kebijakan para pengambil kebijakan, maka tidak akan ada keamanan bahkan membuat dunia ini tidak bisa dinikmati oleh para pecinta dunia. Siapa yang ingin hidup tanpa keimanan dan keadilan, maka dunianya akan segera sirna.
• Kelima, kezaliman sangat besar dampaknya, terutama bila dilakukan pemimpin dan penguasa. Seorang ulama dan perawi hadis, Wahab bin Munabbih, berkata:
“Apabila seorang penguasa berkeinginan untuk berbuat adil maka Allah memasukkan berbagai keberkahan ke dalam kehidupan rakyatnya hingga berpengaruh ke pasar-pasar dan rezki mereka. Bila dia berencana berbuat zalim maka Allah memasukkan kekurangan dalam kekuasaannya hingga berpengaruh ke pasar-pasar dan rezki mereka”.
• Keenam, iman dan keadilan menjadi kunci keamanan. Iman yang lemah bisa menyebabkan terjadinya kejahatan dan kemungkaran hingga mengganggu keamanan masyarakat dan negara. Tindakan zalim, terutama bila dilakukan oleh pemimpin dan penguasa, bisa membuat suasana kehidupam tidak aman. Bahkan bisa menghancurkan negara dan bangsa. Firman Allah:
وَتِلْكَ الْقُرٰۤى اَهْلَكْنٰهُمْ لَمَّا ظَلَمُوْا وَجَعَلْنَا لِمَهْلِكِهِمْ مَّوْعِدًا
“Dan (penduduk) negeri itu telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.”
(QS. Al-Kahf: 59)
• Karena itu, semua orang harus bersatu padu melawan kezaliman, siapa pun pelakunya, agar negara dan bangsa ini tidak hancur tergilas kezaliman.