Penulis: KH. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc
ۖ وَبَلَوْنٰهُمْ بِا لْحَسَنٰتِ وَا لسَّيِّاٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
“…Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al-A’raf: 168)
• Pandemi covid 19 diijinkan Allah terjadi melanda hampir seluruh penduduk bumi. Membuat manusia sibuk dan sebagian panik. Ada yang sibuk mencari vaksin dan obat yang tepat untuk menghadapinya. Ada yang sibuk mengembangkan teori konspirasi di balik wabah ini. Ada yang sibuk berdebat banyak hal dalam menyikapinya.
• Tetapi banyak yang lupa tujuan dihadirkannya pandemi ini di masa kita sekarang ini. Kenapa Allah mengijinkan terjadinya pandemi ini? Kenapa dan untuk apa? Ini yang mungkin banyak dilupakan orang?
• Pandemi hadir sebagai ujian dan sekaligus peringatan keras dari Allah kepada umat manusia. Agar mereka semua kembali kepada Allah. Ke jalan kebenaran yang diridhai-Nya, sebagaimana ditegaskan ayat di atas: “agar mereka kembali (kepada kebenaran)”.
• Hampir semua upaya telah dilakukan oleh semua negara di dunia, untuk mengatasi pandemi. Tetapi pandemi belum bisa dihentikan. Entah sampai kapan akan terus menyebar di tengah kehidupan manusia.
• Tetapi ada satu hal yang belum dilakukan oleh semua negara di dunia, untuk menghentikan pandemi ini. Padahal jika hal ini dilakukan akan menghentikan pandemi ini secepatnya.
• Hal yang belum dilkakukan itu adalah para penguasa negara-negara di dunia kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan cara menghentikan berbagai kejahatan, terutama kejahatan berat yang dilakukan oleh negara, seperti pembunuhan, kezaliman terhadap orang-orang tidak berdosa, perzinaan dan LGBT yang dilegalkan, penindasan rakyat, perampokan harta rakyat, dan kemungkaran-kemungkaran lainnya, khususnya yang dilakukan secara terang-terangan dan dilindungi undang-undang negara.
• Kenapa harus para penguasa negara? Karena bila negara telah kembali kepada kebenaran maka mudah baginya untuk menghentikan kejahatan dan kemungkaran yang dilakukan oleh individu. Sebaliknya, bila negara melakukan kejahatan dan kemungkaran maka hanya Allah yang bisa bertindak menghentikannya. Pandemi ini bisa jadi salah satu cara Allah memperingatkan negara-negara di dunia agar kembali ke jalan kebenaran. Karena mayoritas ulama dan orang-orang saleh di dunia telah mengajak umatnya untuk bertobat dari dosa-dosa yang dilakukan tetapi pandemi belum berhenti. Tinggal giliran para penguasa negara-negara di dunia untuk menghentikan kejahatan dan kemungkaran, agar Allah berkenan segera menghentikan pandemi ini.
• Bila para penguasa itu tidak segera kembali ke jalan yang benar dikhawatirkan Allah akan melakukan hal yang lebih dahsyat untuk menghentikan berbagai kejahatan dan kezaliman mereka. Sabda Nabi saw:
إِنَّ الشَّرَّ إِذَا فَشَا فِي الْأَرْضِ فَلَمْ يُتَنَاهَ عَنْهُ أَرْسَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بَأْسَهُ عَلَى أَهْلِ الْأَرْضِ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَفِيهِمْ الصَّالِحُونَ قَالَتْ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِمْ الصَّالِحُونَ يُصِيبُهُمْ مَا أَصَابَ النَّاسَ ثُمَّ يَقْبِضُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى مَغْفِرَتِهِ وَرِضْوَانِهِ أَوْ إِلَى رِضْوَانِهِ وَمَغْفِرَتِهِ
‘Sesungguhnya apabila kejahatan sudah menyebar di muka bumi, maka tidak akan terhalang lagi bagi Allah Azzawajalla untuk mengirimkan malapetaka-Nya kepada penduduk bumi’. Ia berkata; saya bertanya; Wahai Rasulullah! Sekalipun di antara mereka ada orang-orang shaleh? ia berkata; beliau menjawab; Ya, sekalipun di antara mereka terdapat orang-orang shaleh tetap akan menimpa mereka apa yang menimpa manusia lainnya. Kemudian Allah Azzawajalla akan mengambil mereka kepada ampunan dan keridhaan-Nya atau kepada keridhaan dan ampunan-Nya.” (Musnad Ahmad 25318)