Narasumber : KH. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc
6- Berakhlak mulia, ramah, lemah lembut, santun, akrab dengan semua orang dan murah senyum.
أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ يَحْرُمُ عَلَى النَّارِ أَوْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ عَلَى كُلِّ قَرِيبٍ هَيِّنٍ سَهْلٍ
“Maukah kalian aku beritahu orang yang haram bagi neraka atau orang yang diharamkan bagi neraka; semua orang yang bergaul dengan akrab, yang mudah lagi gampang”. (Tirmidzi 2412, al-Albani menshahihkan hadis semakna riwayat al-Hakim di dalam Shahih at-Targhib 1745).
7- Mengasuh dan mendidik anak wanita atau saudara wanita, dan memperlakukan mereka dengan sabar, baik dan penuh perhatian.
“لَيْسَ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِي يَعُولُ ثَلَاثَ بَنَاتٍ أَوْ ثَلَاثَ أَخَوَاتٍ فَيُحْسِنُ إِلَيْهِنَّ، إِلَّا كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ”.
“Tidaklah salah seorang dari umatku yang mengasuh tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan dengan berbuat baik kepada mereka melainkan mereka itu menjadi penghalang baginya dari neraka”. (Al-Baihaqi, dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahih al-Jami’ 5372).
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنْ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa memiliki tiga orang anak perempuan, lalu ia dapat bersabar dalam mengurusi mereka, memberinya makan, minum serta pakaian kepada mereka dari usaha kerasnya, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka di hari Kiamat kelak.” (Ahmad dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahih al-Jami’ 6488).
• Hadis ini mengingatkan betapa tinggi kedudukan wanita dalam Islam hingga orang tua yang bisa mendidik mereka dengan baik mendapat penghargaan yang setinggi-tingginya di sisi Allah, dengan dibebaskan dari neraka.
• Penghargaan sedemikian tingginya diberikan kepada orang tua, karena bila anak-anak perempuan itu rusak akhlaknya sungguh sangat besar dampak kerusakannya dalam kehidupan masyarakat.
8- Membela kehormatan saudaranya sesama muslim yang sedang dizalimi. Sabda Nabi saw:
مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ رَدَّ اللَّهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya, maka Allah akan menyelamatkan wajahnya dari api neraka kelak pada hari kiamat”. (Tirmidzi 1854, ia berkata: hadis ini hasan)
9- Berdoa dengan sungguh-sungguh dan diulang-ulang memohon pembebasan dari neraka. Sabda Nabi saw:
مَا سَأَلَ رَجُلٌ مُسْلِمٌ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ الْجَنَّةَ ثَلَاثًا إِلَّا قَالَتْ الْجَنَّةُ اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَلَا اسْتَجَارَ مِنْ النَّارِ مُسْتَجِيرٌ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ إِلَّا قَالَتْ النَّارُ اللَّهُمَّ أَجِرْهُ مِنْ النَّارِ
“Tidak ada seorang muslim yang memohon surga kepada Allah ‘azza wajalla tiga kali melainkan surga berkata: ya Allah masukkanlah dia ke dalam surga, dan tidaklah seorang muslim yang memohon dibebaskan dari api neraka tiga kali melainkan neraka berkata: ya Allah bebaskanlah dia dari api neraka”. (Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahih al-Jami’ 5630).
10- Berpuasa dengan memenuhi berbagai tujuan pendidikan dan pelatihannya, terutama mengendalikan hawa nafsu. Sabda Nabi saw:
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنْ النَّارِ هُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“Puasa adalah tameng yang menjadi tempat perlindungan seorang hamba dari neraka. Puasa itu untuk-Ku dan Saya sendiri yang memberinya pahala”. (Ahmad 14727).